MINSEL – SULAWESION.COM– Bertempat di halaman yayasan pendidikan ALKHAIRAAT Tumpaan, Felly Estelita Runtuwene (FER) ketua komisi IX DPR RI, yang bekerjasama dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menggelar sosialisasi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Obat Dan Makanan, kepada masyarakat.
Terlihat antusias para masyarakat yang hadir sangat banyak, meskipun cuaca sangat panas, dan dalam situasi sedang melaksanakan puasa.
Dalam kegiatan itu, FER mensosialisasikan tentang penanganan dan pencegahan Stunting.
Menurut FER, Urusan Stunting menjadi perhatian dari banyak negara, dan kenapa Stunting menjadi perhatian banyak negara?
Untuk kita ketahui bahwa masalah Stunting ini menjadi prioritas nasional baik pencegahan, maupun penanganannya, ucap FER.
Bahkan presiden pun mencanangkan dan membuat keputusan presiden, meskipun ada undang undang tentang gizi, namun itu dilihat belum berhasil, maka presiden membuat keputusan presiden atau kepres, tentang pencegahan dan penanganan Stunting, ucap FER.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada 1000 hari pertama kehidupan akibat kekurangan gizi kronis atau infeksi berulang.
Maka dari itu, FER mengajak para orang tua, terutama ibu hamil, agar bisa memperhatikan, dan memantau perkembangan bayi, sejak masih dalam kandungan, hingga lahir, tutup FER.
Dilanjutkan lagi dengan sosialisasi oleh balai besar POM Menado, materi dibawakan oleh dra.Ariani Apoteker.
Dalam kesempatan ini pula, Ariani memberikan beberapa petunjuk tentang kebersihan lingkungan, dan masalah makanan yang harus di perhatikan kebersihannya.
Kita ketahui bersama bahwa balai besar POM di menado adalah salah satu pelaksana teknis badan POM di 34 provinsi.
Robby