SULAWESUON.COM- Kabar duka meninggalnya Ketua Dewan Pers Profesor Azyumardi Azra, terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022 – 2025, Rabu (18/5/2022) dikenal sebagai cendikiawan dan akademisi Muslim Tanah Air.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu
dikabarkan mengalami sesak nafas dalam perjalanan ke Malaysia dan dikabarkan hari ini, Azyumardi Azra Meninggal dunia.
Mengenal sosok Prof Azyumardi Azra.
Azyumardi Azra, pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985), Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 1992 sampaai saat ini.
Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009).
Dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).
Prof Azyumardi Azra yang lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatra Barat, pada 4 Maret 1955 ini memulai karier pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982.
Kemudian atas beasiswa Fullbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988.
Ia memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada 1989.
Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries.Tahun 2004.
Disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).
Kembali ke Jakarta, pada 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam.
Pada tahun 1994-1995 dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.
Azyumardi Azra adalah seorang akademisi berprestasi, pemikir Islam progresif dan satu dari salah seorang cendekiawan muslim “pendobrak” dan pembaru.
Kiprahnya selama ini di dunia pendidikan Islam menghasilkan inovasi-inovasi yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.
Salah satu hasilnya adalah, transformasi IAIN Syarif Hidayatullah menjadi UIN Syarif Hidayatullah, yang menjadikan institusi pendidikan Islam bisa masuk ke dalam arus utama, menjadi lebih open-minded, berkualitas dan bermartabat di mata masyarakat.
Azyumardi terpilih sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006. Pada tahun 2010, dia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi ‘Sir’ pertama dari Indonesia.
Azyumardi menikah dengan Ipah Farihah dan dikaruniai empat anak, yakni Raushanfikri Usada, Firman El-Amny Azra, Muhammad Subhan Azra, dan Emily Sakina Azra.
Nux Buhang | Guesman Laeta