SITARO, SULAWESION.COM – Puluhan rumah warga di Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara mengalami kerusakan sedang hingga berat.
Kondisi ini diakibatkan letusan Gunung Api Ruang yang terjadi pada Rabu (17/4/2024) malam yang berujung lontaran batu hingga ke Pulau Tagulandang.
Meski terpisah lautan, namun Pulau Tagulandang masuk dalam radius berbahaya 6 kilometer sebagaimana yang direkomendasikan PVMBG.
“Akibat lontaran batu dari Gunung Ruang banyak rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan di bagian atap,” ungkap Anggota Tim TRC BPBD Kepulauan Sitaro Meidy Telleng, Kamis (18/4/2024).
Tak hanya kerusakan atap rumah, lantaran hujan batu semalam dari hasil erupsi Gunung Api Ruang, jalan-jalan utama yang menghubungkan daerah satu dengan lainnya dipenuhi tumpukan batu dan debu.
Sejak semalam juga, Meidy bilang pihaknya bersama aparat TNI dan Polri maupun pemerintah kecamatan dan relawan langsung melakukan evakuasi tahap dua.
Langkah ini, kata dia, sesuai dengan rekomendasi PVMBG terkait radius 6 kilometer yang masuk zona bahaya dan mencakup Kecamatan Tagulandang dan sebagian Kecamatan Tagulandang Selatan.
Sebelumnya, pihak BPBD telah mengevakuasi ratusan warga yang bermukim di dua kampung di Pulau Ruang yakni Kampung Laingpatehi dan Kampung Pumpente ke Pulau Tagulandang.
Seiring peningkatan aktivitas Gunung Api Ruang yang terus mengalami erupsi hingga status dinaikkan menjadi Level 4 Awas, maka pemerintah pun langsung bergerak cepat dengan melakukan evakuasi tahap dua.
“Saat ini kami terus melakukan pendataan sekaligus penanganan terhadap korban yang terdampak lontaran batu semalam,” kata Meidy.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kepulauan Sitaro Joi Oroh yang melakukan peninjauan di lokasi pengungsian juga turut merasakan langsung dampak erupsi Gunung Api Ruang.
Orang nomor satu di Sitaro itu ikut dievakuasi ke Kecamatan Tagulandang Utara, tepatnya di Kampung Bawoleu pada Rabu malam menggunakan kendaraan roda empat.