SITARO, SULAWESION.COM – Ragam produk bahan pokok dijual murah oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Sitaro, Rabu (4/4/2024).
Kegiatan bertajuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilangsungkan di kawasan Terminal Ulu Siau ini pun diserbu masyarakat.
Mulai dari cabe, bawang merah, bawang putih, tomat, kentang hingga wortel dijual dengan harga lebih rendah dibandingkan di pasaran.
Per kilogram cabe dijual dengan harga Rp45 ribu, bawang merah Rp35 ribu, bawang putih Rp40 ribu, tomat Rp8 ribu, kentang Rp10 ribu dan wortel Rp10 ribu.
Tak hanya bumbu dapur, Dinas Pangan dan Pertanian juga menjual beras jenis SPHP berukuran lima kilogram yang dibandrol dengan harga Rp45 ribu serta minyak goreng Rp15 ribu per kilogram.
Penjabat Bupati Sitaro Joi Oroh yang ikut memantau langsung kegiatan pasar murah menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi.
Dimana sebelumnya Pemkab Sitaro telah melakukan rapat koordinasi untuk pengendalian inflasi meski di Kepulauan Sitaro angkanya masih terbilang kecil.
“Sesuai data yang ada, angka inflasi kita di Sitaro masih aman,” kata Oroh.
Dia berharap gerakan pangan murah ini bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, khususnya di tengah kondisi harga yang tidak stabil di sejumlah pasar tradisional.
Oroh ikut menambahkan terkait dengan keadaan transportasi masuk dan keluar Sitaro harus tetap terjaga, sehingga tidak mempengaruhi pasokan sembako yang ada di sejumlah pasar.
“Kami kira transportasi adalah kuncinya, beruntung saat ini tidak ada kendala dan sangat lancar. Jika terhenti maka sudah pasti harga akan naik tinggi,” tambahnya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sitaro Richard Sasombo melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan Fernando Pandawa menjelaskan perihal kegiatan gerakan pangan murah ini.
“Untuk tahun 2024, ini yang pertama kita laksanakan. Di tahun 2023 lalu sudah dilaksanakan di tiap kecamatan,” jelasnya.
Kegiatan hari ini, lanjutnya, direncanakan bakal dilangsungkan kembali hingga kondisi harga di pasaran bisa kembali normal.
Dia bilang, dalam sekali pelaksanaan gerakan pasar murah, semua pihak akan diuntungkan, mulai dari pemerintah, penjual dan masyarakat.
“Dimana pemerintah mengambil semua stok dari penjual lokal sehingga bisa membantu omset penjualan, masyarakat juga diuntungkan dengan harga terjangkau,” kuncinya.