JAKARTA, SULAWESION.COM – Serangkaian dengan agenda bersama Kemendikbudristek, dimana tujuh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari Sulawesi Utara (Sulut) menerima bantuan Pemerintah Pengembangan SMK berbasis Revolusi Industri 4.0.
Para kepala sekolah bersama guru beraudiensi ke Kantor Staf Presiden Republik Indonesia untuk menyampaikan sejumlah apresiasi dan aspirasi untuk kemajuan pendidikan di Sulawesi Utara maupun secara nasional, Jumat (17/5/2024).
Rombongan dipimpin oleh Anna Powa selaku Kepala SMKN 1 Ratahan dan diterima oleh Harsen Roy Tampomuri yang merupakan Putra Kawanua Sulawesi Utara, tepatnya berasal dari Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara.
Haru dan bangga dari Anna karena pejabat eselon II (Tenaga Ahli Madya) di Kantor Staf Presiden yang menerima audiensi mereka merupakan siswanya semasa menjadi guru di SMAN 1 Tombatu. Anna juga menjadi Pembina OSIS semasa Harsen menjabat Ketua OSIS dan Ketua MPS SMAN 1 Tombatu.
“Saya menyambut dengan gembira para guru hebat dari Sulawesi Utara yang datang ke Kantor Staf Presiden untuk menyampaikan sejumlah hal dalam rangka pengembangan pendidikan di Sulawesi Utara, tetapi juga pendidikan secara nasional. Saya sebagai putra kawanua Sulut tentu berharap kerja-kerja baik dari para guru akan terus dilakukan dengan selalu mencaritemukan ragam inovasi di era revolusi industri 4.0 tetapi juga perkembangannya di era society 5.0,” ungkap Harsen sebagai perwakilan dari Kedeputian II Bidang Pembangunan Manusia KSP RI.
Bagi Harsen, akumulasi pembangunan sdm pendidikan dari setiap daerah termasuk Sulawesi Utara tentunya akan menjadi sebuah kekuatan dalam membangun manusia unggul menuju visi Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, dimana dari lima arahan menuju Indonesia Emas 2045, dua di antaranya yakni Pembangunan SDM dan Pembangunan Infrastruktur.
“Dalam tugas di KSP saya diamanatkan untuk menangani isu Pemuda dan Olahraga tetapi juga ada penugasan tambahan untuk isu Pendidikan dan Kebudayaan. Saya berharap guru-guru dapat mendukung apa yang diupayakan pemerintah untuk mewujudkan adanya Generasi Emas 2045, sebuah gagasan dalam rangka mempersiapkan generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten dan berdaya saing tinggi,” jelas Harsen.
Untuk mewujudkannya, Harsen berharap ada kerja sama pentahelix yang boleh diupayakan para kepala sekolah dan stakeholder pendidikan dengan melibatkan lima aktor pembuat kebijakan yakni pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, media dan civil society.
Hal itu juga dalam konteks yang sejalan dengan Program SMK Pusat Keunggulan dan Program Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan serta program-program lainnya dari pemerintah.
“Senang bercampur bangga bisa bertemu murid saya di tempat ini dan saya tahu betul perjuangan Harsen dalam dunia pendidikan. Beliau merupakan anak yang lahir dari keluarga sederhana di Minahasa Tenggara. Ketekunannya membuahkan hasil dan ini bukti bahwa pengabdian kami dalam dunia pendidikan dapat ikut mengubah kehidupan pribadi dan keluarga serta berkontribusi positif bagi perkembangan bangsa,” ucap Anna.
Anna menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk tujuh SMK se Sulawesi Utara dan berharap bantuan-bantun serta inovasi kebijakan yang baik dari Presiden Joko Widodo bisa terus berlanjut sampai pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Anna berharap bahwa kebijakan dalam dunia pendidikan harus diperhatikan keseimbangan antara hal-hal yang bersifat administratif dan substantif sebagai inti dari pekerjaan sebagai guru atau pendidik.
“Jangan sampai para guru terlalu disibukkan dengan hal-hal administratif pendidikan sedangkan tugas-tugas utama dalam proses belajar mengajar terabaikan. Yang dilakukan pemerintah sudah sangat baik yakni terus mendorong kualitas pendidikan tetapi perlu juga dilakukan penyederhanaan dan penyesuaian hal-hal administratif agar substansi pengajaran yang teurs dijadikan prioritas,” harapnya tegas.
Anna menitipkan aspirasi agar guru-guru PPPK diberikan program semacam pra jabatan PNS sehingga dapat pembekalan dalam hal profesionalitas dan disiplin pegawai. Sehingga mereka mengetahui dengan jelas tanggung jawab sebagai guru dan dapat memaksimalkan kinerja untuk memajukan sektor pendidikan khususnya pendidikan di SMK.
Bersama dengan Anna, beberapa kepala sekolah juga menyampaikan sejumlah aspirasi diantaranya Kepala SMK Negeri 2 Manado Robin Koloay, Kepala SMK Negeri 1 Tombariri Ir Ivone Riani Memah dan Kepala SMK Negeri 1 Wori Reinhard Sineri.
Aspirasi senada disampaikan baik untuk peningkatan sdm tenaga pengajar dan pelajar maupun sarana prasarana pendidikan seperti laboratorium, fasilitas komputer untuk SMK di pesisir dan perbatasan, sarana olahraga dan lain sebagainya agar dapat terus ditingkatkan sesuai dengan semangat Presiden Joko Widodo dalam upaya pembangunan sdm dan pembangunan infrastruktur di Indonesia termasuk infrastruktur pendidikan.
Siaran Pers KSP RI