Wagub Vicktor Hadiri Duka di Tomohon

SULAWESION,TOMOHON — Empat puluh hari telah berlalu sejak kabar duka menyelimuti Kelurahan Paslaten, Kota Tomohon. Kepergian Rico Pandey, kakak dari Deril Joseph Pandey, Asisten Pribadi Presiden Prabowo Subianto, masih menyisakan ruang kosong bagi keluarga dan mereka yang mengenalnya.

Warga setempat pun masih mengingat pagi ketika kabar itu tersebar—sebuah kehilangan yang bukan hanya dirasakan keluarga Pandey–Rawung, tetapi juga menyentuh banyak hati di Kota Tomohon.

Bacaan Lainnya

Selasa (2/12/2025), halaman rumah keluarga besar Pandey–Rawung di Paslaten tampak ramai sejak siang hari.

Aroma bunga dan suara lirih percakapan tamu menyatu dalam suasana haru yang menyelimuti acara syukur 40 hari meninggalnya almarhum Rico Pandey. Di tengah tenda keluarga, foto almarhum tersenyum tenang, seolah ikut menyambut setiap pelukan dan doa yang datang silih berganti.

Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Dr. Victor Mailangkay, MH, hadir bersama Wali Kota Tomohon, Caroll Senduk, SH, serta Wakil Wali Kota Tomohon, Sendy Rumajar, SE., M.I.Kom.

Kehadiran para pimpinan daerah ini menjadi bentuk dukungan nyata bahwa duka satu keluarga adalah duka bersama masyarakat Sulut, terutama di Tomohon.

Sejumlah pejabat TNI dan Polri turut hadir memberikan penghormatan, di antaranya Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Daniel Lalawi, SIP; Dandim 1302 Minahasa Letkol Bona Ventura Ageng; Kabag Binkar Polda Sulut AKBP Lerry Tutu, SH; Kapolres Tomohon AKBP Nur Kholis, SIK; Danramil Tomohon; dan Kapolsek Tomohon Tengah. Kerabat, politisi, tokoh masyarakat, hingga birokrat juga tampak memadati area rumah keluarga.

Di tengah rangkaian ibadah, Deril Joseph Pandey berdiri menyampaikan rasa terima kasihnya. Wajahnya terlihat tegar, meski kesedihan tak sepenuhnya dapat ia sembunyikan.

“Dukungan yang terus mengalir dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kota Tomohon, hingga masyarakat, sangat menopang kami untuk tetap kuat menghadapi duka kepergian kakak kami 40 hari lalu,” ucapnya dengan suara bergetar.

Ia menambahkan bahwa peringatan 40 hari ini bukan sekadar tradisi dalam keyakinan keluarga, melainkan momen mempererat jalinan kasih antara keluarga, pemerintah, dan masyarakat.

“Kiranya peringatan ini menjadi ruang untuk mengenang sekaligus memperkuat silaturahmi di antara kita semua,” lanjut Deril yang turut didampingi Michael Kambong, Ketua Umum Jaringan Relawan Prabowo Gibran Nasional (JARGON).

Di antara tamu, beberapa terlihat berbincang mengenang kebaikan almarhum, sementara yang lain sibuk menyapa keluarga dan kerabat. Matahari yang perlahan turun di ufuk Tomohon seolah menjadi saksi bahwa dalam duka yang mendalam, masyarakat tetap saling menopang.

Acara syukur 40 hari ini tidak hanya menjadi penanda waktu, tetapi juga perayaan atas kasih sayang, kebersamaan, dan doa yang tak putus untuk almarhum Rico Pandey — seorang putra daerah yang kini dikenang dengan penuh cinta oleh keluarga dan masyarakat kota.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan