SITARO, SULAWESION.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara terus melakukan pencegahan dan penanggulangan kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD.
Pasalnya di awal 2024 ini, tepatnya Januari hingga 17 Maret, wabah DBD terus menyebar dan telah menyerang 84 warga di 37 Kelurahan dan Kampung se-Sitaro.
Berikut sebaran kasus DBD yang mewabah di Kabupaten Sitaro:
Kecamatan Siau Timur
1. Kampung Kanang 1 Kasus
2. Kampung Karalung Satu 4 Kasus
3. Kampung Dame 1 Kasus
4. Kelurahan Tatahadeng 6 Kasus
5. Kelurahan Tarorane 4 Kasus
6. Kelurahan Bebali 1 Kasus
7. Kelurahan Akesimbeka 4 Kasus
8. Kelurahan Bahu 8 Kasus
9. Kampung Bukide 1 Kasus
10. Kampung Deahe 1 Kasus
Kecamatan Siau Timur Selatan
1. Kampung Lahopang 2 Kasus
2. Kampung Binalu 2 Kasus
Kecamatan Siau Barat
1. Kampung Peling Sawang 1 Kasus
2. Kelurahan Paniki 2 Kasus
3. Makalehi Induk 1 Kasus
Kecamatan Siau Barat Utara
1. Kampung Kinali 1 Kasus
2. Kampung Kiawang 2 Kasus
Kecamatan Siau Barat Selatan
1. Kampung Kapeta 1 Kasus
2. Kampung Mahuneni 2 Kasus
Kecamatan Siau Tengah
1. Kampung Beong 3 Kasus
Kecamatan Tagulandang
1. Kelurahan Balehumara 6 Kasus
2. Kampung Lesa 1 Kasus
3. Kampung Mohong Sawang 1 Kasus
4. Kampung Mulengen 1 Kasus
5. Kampung Tulusan 4 Kasus
6. Kampung Haasi 3 Kasus
7. Kampung Pumpente 1 Kasus
8. Kampung Barangka Pehe 2 Kasus
Kecamatan Tagulandang Selatan
1. Kampung Humbia 2 Kasus
2. Kampung Kisihang 1 Kasus
3. Kampung Buha 3 Kasus
Kecamatan Tagulandang Utara
1. Kampung Bulangan 1 Kasus
2. Kampung Minangan 1 Kasus
3. Kampung Lombo 1 Kasus
4. Kampung Bawo 3 Kasus
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sitaro Conny Bawotong mengatakan jumlah kasus di tahun 2024 ini dipastikan mengalami peningkatan signifikan.
“Tahun lalu itu sebanyak 41 kasus DBD, sedangkan di tahun ini, baru di awal saja (Januari-Maret) sudah 84 kasus,” kata Bawotong saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Senin (18/3/2024).
Adapun tindakan pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan dinas kesehatan dan puskesmas jajaran di seluruh wilayah di Kabupaten Kepulauan Sitaro yakni koordinasi lintas program dan lintas sektor hingga penyuluhan atau sosialisasi DBD.
“Membuat surat penegasan PSN DBD dari pimpinan ke camat dan dari Dinkes ke puskesmas hingga penyelidikan epidemiologi kasus demam berdarah oleh Puskesmas dan Dinkes,” terang Bawotong.
“Tentu langkah penanggulangan lain yang biasa dilakukan adalah dengan fogging nyamuk DBD di wilayah Siau dan Tagulandang, tepatnya di 73 titik kasus dari total 84 kasus DBD,” lanjutnya.
Salah satu langkah penanganan yang dinilai belum optimal dilakukan dengan pelibatan masyarakat adalah kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk.
“Padahal ini yang penting, yakni pemberantasan sarang nyamuk dan jentik-jentik nyamuk,” kuncinya.