SITARO, SULAWESION.COM- Dalam waktu dua minggu terakhir ini, Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara telah mengalami 10 kali erupsi.
Dari rentetan peristiwa itu, erupsi yang pada 17 April 2024 pukul 20.15 Wita menjadi yang terbesar, yang berlangsung secara menerus disertai suara gemuruh dan getarannya terasa hingga Pos PGA Ruang di Kampung Tulusan.
Pada saat peristiwa tersebut terpantau secara visual di Gunung Ruang terjadi erupsi ekspolsif disertai dengan lontaran material pijar dan awan panas.
Hal ini diketahui dari press release Gunung Api Ruang yang disampaikan Badan Geologi Kementerian ESDM, Minggu (21/4/2024).
“Akibat erupsi ini, Pulau Tagulandang terjadi hujan batu dan pasir,” isi laporan dalam release yang diterima.
Tanggal 17 April 2024 pukul 20.39 Wita stasiun pemantauan seismik yang berada di Pulau Ruang tidak mengirimkan data kegempaan, diduga stasiun mengalami kerusakan akibat material hasil erupsi.
Kejadian erupsi Gunung Ruang terekam di stasiun seismik di Gunung Karangetang, Awu, Soputan, Tangkoko, Lokon, dan Mahawu.
Rekaman erupsi yang berasal dari Gunung Ruang di stasiun seismik Gunung Awu, Soputan, Tangkoko, dan Mahawu mulai mereda pada tanggal 18 April 2024 pukul 02.50 Wita
Di samping itu, telah terjadi dua kali erupsi pada tanggal 20 April 2024 yaitu pada pukul 01:09 WITA dan 12.15 Wita dengan kolom abu berwarna kelabu berintensitas tebal condong ke selatan yang teramati maksimal setinggi kurang lebih1200 m di atas puncak.
Hasil pemantauan visual tanggal 21 April 2024 hingga pukul 12.00 WITA teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi maksimal 200 meter dari puncak dan tidak teramati adanya erupsi.
Untuk pemantauan kegempaan tanggal 21 April 2024 periode 00.00-12.00 WITA tercatat 25 kali gempa Vulkanik Dangkal dan 19 kali gempa Vulkanik Dalam.
Tim PVMBG-Badan Geologi-KESDM telah memasang 1 stasiun pemantauan berupa stasiun seismik di Pos PGA Ruang yang berjarak kurang lebih 5 km dari puncak untuk memantau aktivitas Gunung Ruang.
Potensi bahaya yang mungkin terjadi adalah erupsi eksplosif menghasilkan lontaran batu (pijar) ke segala arah yang bisa diikuti dengan awan panas maupun erupsi efusif (aliran lava).
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih tinggi, oleh karena itu tingkat aktivitas Gunung Ruang masih tetap di Level IV Awas. ***