Tangis 3 istri pejabat setelah menyerahkan bantuan kepada korban penyintas terdapat erupsi Gunung Ruang. (Dokumentasi – Yaser)
BITUNG, SULAWESION.COM – Tangis 3 istri pejabat pecah saat Tim Pengerak PKK Sulawesi Utara, memberikan bantuan kepada masyarakat penyintas terdampak Erupsi Gunung Ruang di Tribun Kantor Walikota Bitung, Kamis (25/04/2024).
Ketiga istri pejabat itu, Rita Dondokambey Tumuntuan, dr Kartika Devi Kandouw Tanos dan Rita Mantiri Tangkudung.
Baca juga: 87 Pengungsi Erupsi Gunung Ruang Tiba di Bitung
Selain memberikan bantuan, Tim Pengerak PKK Sulawesi Utara juga memboyong sejumlah psikolog untuk memberikan trauma healing kepada ratusan warga Tagulandang, Kabupaten Sitaro.
Trauma healing tersebut dibagi 3 kelompok yaitu, anak-anak, remaja dan orang dewasa.
Tangis 3 istri pejabat pecah disela-sela Sekretaris I PKK Sulut, dr Kartika Devi Kandouw Tanos memberikan penguatan kepada ratusan warga Tagulandang.
“Memang sulit untuk menerima dengan hati yang lapang atas musibah yang menimpa bapak dan ibu. Atas nama Ketua Tim Pengerak PKK, turut sepenanggungan apa yang dirasakan warga Tagulandang saat ini,” ucap dr Kartika sambil meneteskan air mata.
Kehadiran TP PKK Sulawesi Utara, kata dr Kartika, untuk memberikan sedikit bantuan kepada masyarakat Tagulandang yang sudah hampir satu pekan mengungsi di Kota Bitung.
“Mudah-mudahan dengan sedikit bantuan ini bisa meringankan beban bapak dan ibu,” singkatnya.
Selain itu, Ketua Tim Pengerak PKK Kota Bitung Rita Mantiri Tangkudung kepada sejumlah media menjelaskan, program trauma healing ini guna memilihkan rasa trauma kepada masyarakat pasca bencana Erupsi Gunung Ruang.
“Gangguan stres pasca bencana sangat rentan terjadi. Terutama kepada anak-anak. Sehingga program trauma healing ini dilakukan,” singkatnya.
Salah satu warga penyintas terdampak Erupsi Gunung Ruang menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Sulawesi Utara dan Pemkot Bitung telah membantu warga Tagulandang.
“Kami sangat senang, didatangi pejabat-pejabat penting untuk melihat langsung kondisi kami yang ada di Kota Bitung. Jujur, kami sangat trauma dengan kejadian kemarin. Sehingga, kami mengungsi di Bitung. Dengan adanya bantuan ini cukup membantu kami,” tukasnya.