Mutia Ibrahim Pelajar yang Ditemukan Tewas di Kos Mawar, Ini Pengakuan 3 Saksi

Mutia Ibrahim saat dibawa ke Kamar Jenasah Rumah Sakit Manembo-nembo. (Dokumentasi | Istimewa)

BITUNG, SULAWESION.COM – Hampir satu pekan berlalu, motif kematian Mutia Ibrahim (18) di Kos-kosan Mawar Jl H Tumundo, Kelurahan Manembo-nembo Atas, Kecamatan Matuari, Kota Bitung Sulawesi Utara belum mampu diungkap Polres Bitung.

Pelajar SMK 1 Bitung itu meninggal tak wajar serta terdapat kejanggalan pada jasadnya, mulai dari tanda gigitan di pipi kiri dan luka memar dibagian leher.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya polisi merilis ada 3 keterangan saksi dari kejadian tersebut. 3 saksi itu adalah ALP alias Adinda (16), E alias Emiwati (55) dan FA alias Fauzhan (18).

Baca juga: Motif Tewasnya Pelajar SMK 1 Bitung Masih Misteri

Adinda sendiri merupakan teman dekat korban. Ia juga orang pertama yang melihat Mutia Ibrahim terlenteng dengan mulut berbusa di dalam kos-kosan pada 19 Agustus 2024 sekitar pukul 14.00 Wita.

Kepada polisi, Adinda mengaku ia datang ke kos karena dihubungi oleh Fauzhan (kekasih korban).

“Pintu sudah terbuka setengah. Saya langsung masuk dan memanggil nama korban. Melihat korban tidak merespon, saya sempat memegang tangannya tapi sudah terasa dingin. Kajadian tersebut saya langsung laporkan ke penjaga kos,” ucap Adinda kepada polisi.

Penjaga kos Emiwati sendiri menjelaskan, saat mendegar informasi dari Adinda ia langsung bergegas ke kos blok Mawar.

“Korban sudah dalam posisi terlentang dan mulut berbusa. Saya kemudian langsung balik melaporkan ke pemilik kos serta Polsek Matuari,” katanya.

Sementara itu, FA alias Fauzhan pacar Mutia Ibrahim mengaku terakhir menghubungi Mutia pada Minggu malam sekitar pukul 20.40 Wita.

“Terakhir komunikasi dengan korban Minggu malam. Mutia sempat menyampaikan uangnya hilang dan merasa takut berada di kos,” ucapnya sembari mengatakan setelah itu tidak ada komunikasi lagi.

Saat Senin pagi, kata Fauzhan, ia berusaha menelpon korban tapi tidak dijawab.

“Sekitar pukul 14.00 wita, saya meminta bantuan kepada Adinda untuk pergi ke kos dengan maksud untuk melihat korban, karena korban dari pagi hari tidak bisa dihubungi,” tukasnya.

Kasi Humas Polres Bitung Iptu Abdul Natip Anggai saat dikonfirmasi terkait motif tewasnya Mutia Ibrahim tak memberikan komentar lebih. Menurutnya, kasus tersebut masih kabur.

“Belum pak. Nanti kalau sudah terang secepatnya akan dikabarkan,” singkat Kasi Humas Polres Bitung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *