BUTENG, SULAWESION.COM – Untuk meningkatkan kualitas produksi, Pemerintah Desa (Pemdes) Tanailandu Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah dapatkan bantuan mesin pengering rumput laut tenaga surya dari kolaborasi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dan Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka.
Inovasi ini merupakan bagian dari Program Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (Kosabangsa) yang bertujuan menghadirkan teknologi tepat guna yang mendukung peningkatan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat pesisir terkhusus meningkatkan kualitas produksi rumput laut.
“Dalam uji coba kemarin langsung berhasil dan hal ini bentuk nyata bagaimana teknologi dapat menjadi solusi berdaya guna bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada sektor perikanan, mesin ini dapat mempercepat proses pengeringan, sehingga produksi rumput laut lebih efektif dan kualitasnya terjaga dengan baik,” kata Kepala Desa Tanailandu, Rafiuddin saat dikonfirmasi Senin (9/12/2024).
Rafiuddin mengatakan teknologi pengering ini menawarkan metode yang lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan bagi para petani rumput laut setempat. Mesin pengering yang menggunakan tenaga surya ini memungkinkan proses pengeringan rumput laut berjalan lancar bahkan di tengah cuaca pancaroba atau cuaca yang berubah-ubah tidak menentu.
“Kami dapat mengoptimalkan pengembangan alat dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, seperti teknologi pengeringan rumput laut ini, berkat bantuan energi panel surya, proses pengeringan menjadi lebih hemat biaya tanpa ketergantungan pada energi konvensional,” katanya.
Selain mendapat alat pengering rumput laut bertenaga surya tersebut, Rafiuddin membeberkan mendapatkan juga mesin pengolahan rumput laut untuk menjadi produk makanan hingga alat kemasan produk.
“Biasanya para petani rumput laut di desa ini hanya menjual bahan mentah kepada tengkulak, namun saat ini kami meminta kepada para petani rumput laut untuk dapat juga mengolah hasil rumput menjadi produk makanan, hal ini bertujuan agar petani rumput laut memiliki penghasilan tambahan dan perputaran roda ekonomi di desa itu dapat melibatkan banyak masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, Rafiuddin menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan melalui program ini. Menurutnya, mesin pengering bertenaga surya ini membawa manfaat besar bagi warganya.
“Sebagai petani rumput laut, mesin ini membantu masyarakat kami untuk menjaga kualitas panen dengan lebih baik, sehingga dapat bersaing di pasar yang lebih luas,” pungkasnya.
Sekedar informasi, Peluncuran mesin pengering ini dihadiri oleh Tim Pendamping, Prof. Ma’ruf Kasim, S.Pi., M.Si., Ph.D., dan Prof. Dr. Ir. L.M. Golok Jaya, S.T., M.T. Kedua profesor ini mengapresiasi teknologi ini sebagai solusi yang tepat bagi petani rumput laut di Desa Tanailandu.
Desa Tanailandu berada di wilayah Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah yang memiliki kondisi topografi relatif datar dengan karakteritik pantai yang landai dan umumnya memiliki subsrat lumpur dengan luas wilayah 5.010. Ha
Masyarakatnya, memiliki mata pencaharian, petani (jambu mete, kelapa, jati, ubi, jagung) Nelayan antara lain nelayan tangkap ( memancing, jaring dan Bubu), dan nelayan budidaya (Udang Vaname, Bandeng dan Rumput Laut).
Jumlah Penduduk Desa Tanailandu sebanyak 1.260 Jiwa, Laki – Laki sebanyak 608 Jiwa dan Perempuan sebanyak 652 Jiwa.
Dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 322 KK. Terdiri atas lima wilayah dusun, Dusun Oelabale, Dusun Wasindoli, Dusun Batuawu, Dusun Oeponda dan Dusun Kaudani.
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kanapa-Napa, Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Banga, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Polndu dan Sebelah Barat berbatasan Dengan Selat Spelman.
(ADVETORIAL)