BLORA, SULAWESION.COM — Pemkab Blora salurkan hibah senilai Rp14,6 miliar guna meningkatkan kesejahteraan para tokoh dan pendidik keagamaan lintas agama di wilayah setempat. Bantuan tersebut resmi diserahkan Bupati Blora Arief Rohman kepada Kepala Kantor Kemenag Blora Roziqun dalam acara di MAN Blora, Selasa (19/8/2025).
Penyerahan hibah disaksikan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah serta Ketua DPRD Blora, sekaligus dirangkai dengan Launching Lirmaba (Literasi dan Riset Madrasah Blora).
Bantuan ini menyasar ribuan penerima, mulai dari guru TPQ, guru Madin, guru Sekolah Minggu, tokoh agama, hingga pengurus tempat ibadah semua agama di kabupaten Blora. Setiap penerima akan mendapatkan insentif sebesar Rp1,5 juta per tahun.
“Nominal tahun ini Rp1,5 juta per orang. Ke depan, kalau anggaran memungkinkan, tentu akan kita tambah. Ini komitmen Pemkab Blora untuk mendukung pendidikan keagamaan,” ujar Bupati Arief.
Bupati menegaskan, pembangunan Blora tidak hanya difokuskan pada sektor duniawi, tetapi juga spiritual. Program seperti Blora Mengaji, Satu Desa Satu Hafidz, Satu Desa Dua Sarjana, hingga Sekolah Sisan Ngaji terus digulirkan.
Selain itu, Pemkab Blora juga mendorong pengembangan sarana-prasarana pendidikan agama melalui Perda tentang Pesantren, serta menyediakan jalur beasiswa perguruan tinggi bagi alumni madrasah berprestasi.
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Saiful Mujab, menilai langkah Pemkab Blora sebagai wujud keberpihakan pemerintah daerah terhadap pendidikan keagamaan. “Bantuan Rp14 miliar lebih ini perhatian nyata untuk guru-guru diniyah, marbot masjid, dan tokoh agama lintas iman,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Kemenag Blora, Roziqun, yang berharap program hibah semacam ini terus berlanjut. “Semoga bantuan ini membawa manfaat besar bagi masyarakat Blora dan menjadi berkah yang luas,” ujarnya.
Selain hibah, Pemkab Blora juga meluncurkan Lirmaba sebagai wadah riset dan literasi madrasah. Bupati Arief bahkan mengusulkan agar penyusunan materi khutbah dan pesan rohani lintas agama dilakukan lebih variatif dan tematik sesuai isu-isu aktual, sehingga mampu menyentuh kehidupan masyarakat sekaligus mendukung program pemerintah.
Dengan langkah tersebut, Pemkab Blora menegaskan keseriusannya dalam membangun keseimbangan antara pembangunan fisik dan spiritual demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera, religius, dan berdaya saing.







