Akibat Ulah Kontraktor, Sopir Truk Demo Pemda dan DPRD Buteng

Petra Buteng saat diterima oleh Pj Bupati Buteng di depan kantor Bupati Buteng

Akibat ulah salah satu kontraktor, para sopir truk yang tergabung dalam organisasi Persatuan Supir Truk (Petra) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) melakukan demonstrasi di depan kantor Pemerintahan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buton Tengah (Buteng).

Bacaan Lainnya

Dalam aksinya, Petra menuntut agar kontraktor tersebut harus diberi peringatan, bila perlu diblack list agar tidak mendapatkan kegiatan di Daerah kabupaten Buteng ini.

Demontrasi Petra Buteng saat ditemui oleh Wakil ketua dua DPRD Buteng Adam S.Ag didepan kantor DPRD Buteng.

Pasalnya, kontraktor yang satu ini, selain menekan harga dibawah rata-rata agar mobil-mobil di Kabupaten Buteng tidak bekerja, juga mengisi muatan yang kapasitasnya melebihi dari perjanjian.

“Setelah mobil-mobil di Buteng tidak mau dengan harga yang ditentukan, maka kontraktor ini memanggil semua armadanya diluar Buteng untuk bekerja, sehingga kami sebagai putra daerah menjadi penonton dengan aksi yang mereka lakukan, maka kami meminta Pemda agar memberi peringatan bila perlu blacklist kontraktor ini dari Buteng, karena bikin gaduh,” teriak Rahim saat memberikan orasi di depan kantor Pemda Buteng, Jumat (29/9/2023).

Olehnya itu, pungkas Rahim, langkah tegas Pemda dan DPRD dalam menindak kontraktor-kontraktor seperti ini sangat kami harapkan, agar pemberdayaan terhadap masyarakat lokal dapat dilakukan dengan baik, sehingga kesejahteraan masyarakat Buteng dapat tercapai dengan baik kedepannya.

“Tujuan daerah ini dimekarkan semata-mata untuk mensejahterakan rakyatnya, tapi sekarang justru kebalikannya, kami jadi penonton di negeri sendiri,” pungkasnya

Menyikapi hal tersebut, Pj Bupati Buteng Andi Muhammad Yusuf mengatakan, pihak Pemda secepatnya akan memanggil pihak kontraktor tersebut untuk membicarakan dan mencarikan solusi akan permasalahan ini, sebab terjadinya aksi demontrasi hari ini dikarenakan oleh mereka.

“Kami akan segera panggil bosnya untuk mendiskusikan dan mencari jalan keluarnya, sekaligus mengevaluasi kinerja pengawas lapangannya mereka, karena cuma mereka saja yang bermasalah kontraktor yang lain tidak,” tuturnya saat dikonfirmasi oleh rekan media usai menerima para demonstran di depan kantor Bupati Buteng.

Demonstran saat menggelar foto bersama dengan anggota DPRD Buteng didepan kantor DPRD Buteng

“Jadi sekarang ini seolah kami dan masyarakat yang akan dibenturkan, maka kami akan panggil mereka untuk menyelesaikan permasalahan ini secepatnya,” pungkasnya.

Sementara dari pihak DPRD Kabupaten Buteng yang diwakili oleh Wakil Ketua satu DPRD Buteng Adam S.Ag mengatakan, hari Senin (2/10/2023) mendatang kami akan mengundang semua belah pihak untuk membicarakan hal ini, baik dari dinas terkait, Kontraktor maupun Petra itu sendiri.

Kemudian, lanjut Adam, segala bentuk aktivitas kegiatan segera dihentikan sebelum ada keputusan dan hasil rapat dengar pendapat yang akan dilaksanakan Senin depan nanti.

“Semua kegiatan dihentikan tidak boleh dilanjutkan sebelum ada hasil rapat dengar pendapat Senin depan,” tutupnya.

(ADV)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *