Pj. Bupati Buton Tengah Andi Muhammad Yusuf
BUTON TENGAH, SULAWESION.COM – Pj. Bupati Buton Tengah (Buteng) mengharapkan Bapak dan Bunda Asuh anak Stunting yang telah dipercaya oleh pemerintah dapat menjadi pelopor dalam mengatasi dan menurunkan angka Stunting di Kabupaten Buton Tengah (Buteng). Hali ini dikarenakan, penurunan angka Stunting menjadi prioritas utama bagi Pemda Buteng.
Pj. Bupati Buton Tengah (Buteng) Andi Muhammad Yusuf mengatakan sebagi pelopor di lapangan, Bapak dan Bunda Asuh anak Stunting diharapkan dapat menyisihkan sebagian rejeki yang diperolehnya, untuk berbagi kepada masyarakat terutama pada keluarga atau anak penderita Stunting.
“Untuk Bapak dan Bunda Asuh anak Stunting, Jagan sampai disini saja bantuannya, kalau bisa tiap bulan menyisihkan rezekinya untuk membantu anak-anak kita, baik itu satu rak telur atau satu dan dua kaleng susu,” tuturnya saat dikonfirmasi oleh rekan media di depan ruang kerjanya, Senin (30/10/2023)
Andi menjelaskan, walaupun laporan dari dinas kesehatan saat ini Stunting Buton Tengah (Buteng) sudah mulai menurun, yakni dari 22 persen menjadi 15,7 persen, namun pihaknya belum terlalu puas dengan hasil itu, karena target 14 persen untuk tahun ini dicapai.
Olehnya itu, pungkas Andi, program-program atau kegiatan tepat sasaran yang akan di forsir selama dua bulan kedepan akan kami genjot, sehingga di akhir tahun 2023 mendatang angka Stunting di kabupaten Buteng dapat ditekan atau berkurang secara signifikan dan target dapat tercapai.
“Alhamdulillah dengan kerja keras dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pemda Buteng mendapatkan apresiasi dari Mentri karena telah berhasil menurunkan angka Stanting, semoga di sisa waktu dua bulan ini target Pemda Buteng dapat tercapai,” Pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan yang di Kutip dari Prosesnews.Id Kasman mengungkapkan dari data SSGI dan EPPGBM tahun 2021 angka stunting Pemkab Buteng berada di angka 42,7%, tahun 2022 turun menjadi 41,6% dan tahun 2023 yang diukur real di posyandu sebanyak 8.699 orang dan ditemukan yang stunting ada hanya 1.369 orang.
“Dari sini dapat disimpulkan kalau data stunting kita berkurang lagi dan berada diangka 15,7%,” kata Kasman.
Dengan angka tersebut, Kasman menyebut, tren positif penurunan stunting di Buteng terus membaik. Hal itu tidak terlepas dari kerjasama semua pihak seperti TPPS yang telah dibentuk, baik dari desa hingga kelurahan serta peran dari Bapak/Bunda Asuh Stunting dan anggota TNI/Polri yang terlibat secara penuh.
“Ketika kita bergandengan tangan semua, diakhir tahun 2023, angkanya hanya tinggal 15,7% yang mana sebelumnya kita berada di angka 22,4 lalu 17,4 dan sekarang 15,7 dan ini langkah yang luar biasa, Jika terus konsisten bukan perkara yang mustahil jika angka 14% seperti yang menjadi target pemerintah pusat akan tercapai,” pungkasnya
Ditempat yang berbeda, salah satu Bapak Asuh Stunting yakni Ketua KONI Kabupaten Buteng La Andi S.Sos mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dan terpanggil dalam mensukseskan program yang telah direncakan oleh pemerintah dalam menurunkan angka Stunting.
Karena, menurut La Andi, pembagian sembako untuk anak penderita Stunting dan ibu hamil merupakan kegiatan kemanusiaan yang harus dikedepankan untuk menciptakan masyarakat yang sehat demi generasi emas Buteng kedepannya.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi program ini, dan Alhamdulillah sampai saat ini, kami dari KONI Buteng telah melakukan kegiatan di 3 kecamatan yakni Mastim 338 penderita Stunting dan ibu hamil, Sangia Wambulu 133 orang dan Kecamatan Lakudo 380 anak dan ibu hamil,” jelasnya
“Dan muda-mudahan jika ada kesempatan dan kesehatan kami akan lakukan lagi di kecamatan-kecamatan lain,” pungkasnya. (ADV)