BUTENG, SULAWESION.COM – Jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dipimpin oleh Penjabat Bupati, Konstantinus Bukide melakukan kunjungan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Kunjungan itu dalam rangka studi tiru tentang Pengelolaan Mall Pelayanan Publik (MPP), strategi dan implementasi program percepatan penurunan stunting di Kota Surabaya, Selasa (05/11/2024).
Dalam kunjungan studi tiru tersebut, Konstantinus didampingi seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Buteng.
Kunjungan tersebut dilandasi oleh Kota Surabaya yang merupakan pencetak rekor prevalensi stunting terendah se-Indonesia, dengan angka 4,8 persen menurut SSGI tahun 2022.
Angka di atas tergolong sangat rendah, mengalahkan Denpasar yang prevalensinya 5,5 persen dan Jakarta Selatan 11,9 persen (SSGI 2022).
Beberapa kegiatan yang menjadi langkah Pemkot Surabaya menurunkan angka stunting, seperti lomba Generasi Emas (Eliminasi Masalah Stunting), yang melibatkan TP PKK dan KSH untuk melakukan survey melalui aplikasi Sayang Warga, pendampingan ASI kepada ibu menyusui dan pendampingan gizi anak, pra nikah serta kerjasama stakeholder perguruan tinggi dalam penanganan masalah.
Selain itu, Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Surabaya pernah dinobatkan sebagai MPP berkinerja paling prima di antara 163 MPP di seluruh Indonesia pada tahun 2023 yang lalu.
MPP adalah model pelayanan publik terpadu yang berada pada satu tempat, melayani 1993 izin dan dokumen yang dibutuhkan warga dalam satu tempat.
Saat tiba di Kota Surabaya, rombongan Pemkab Buteng disambut langsung Sekretaris Kota Surabaya, Ikhsan, beserta sejumlah kepala OPD.
Dalam kesempatan tersebut, Kostantinus mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas sambutan hangat yang diberikan.
“Kami datang di sini untuk belajar mengenai tata kelola pemerintahan, khususnya terkait Mall Pelayanan Publik, serta program percepatan penurunan stunting. Kedua hal ini menjadi fokus kami di Buton Tengah,” ungkapnya.
Kostantinus menjelaskan, angka stunting di Buteng saat ini berada pada angka 36,8 persen. Oleh karena itu, rombongan Tim Penggerak PKK ikut serta dalam kunjungan ini untuk mempelajari strategi Kota Surabaya dalam mengelola program penurunan stunting.
“PKK Buton Tengah memiliki peran besar dalam program percepatan penurunan stunting dan kami berharap mereka dapat menyerap ilmu dan keberhasilan Surabaya,” jelasnya.
Dia mengingatkan agar seluruh kepala OPD Buteng dapat menggali informasi dan pengalaman dari Pemkot Surabaya yang dapat diimplementasikan di daerah.
“Kami masih berusia muda, baru 10 tahun. Dan banyak pelajaran yang bisa kami ambil dari tata kelola pemerintahan di Surabaya,” ingatnya.
Dia berharap kunjungan ini dapat menjadi inspirasi dan membawa oleh-oleh berharga bagi masyarakat Buteng dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mempercepat proses penurunan stunting.
Sementara itu, Sekda Kota Surabaya, Ikhsan, menyambut dengan antusias kedatangan rombongan dari Buteng.
“Alhamdulilah, kami merasa terhormat menerima kunjungan Pj.Bupati Buteng beserta rombongan. Surabaya sering dikunjungi oleh daerah-daerah lain dan ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk saling belajar dari kondisi masing-masing daerah,” ujarnya.
Ikhsan menyampaikan bahwa kunjungan di Mall Pelayanan Publik untuk mempermudah rombongan melihat langsung pelayanan maupun peran PKK dan Dekranasda Surabaya dalam berbagai program masyarakat, termasuk pengentasan stunting.
“Kami berharap kunjungan ini bisa menjadi ajang berbagi pengalaman dan inovasi dalam pemberdayaan masyarakat, pengembangan ekonomi serta pengelolaan MPP antara kepala OPD Pemkot Surabaya dengan Pemkab Buteng,” pungkasnya.
Diketahui saat kunjungan itu, rombongan Pemkab Buteng diajak berkeliling di Surabaya Kriya Gallery dan MPP yang terletak di Siola.