KOTAMOBAGU, SULAWESION.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Sofyan Mokoginta didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotamobagu Fahri Damopolii menghadiri kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Evaluasi Kotamobagu Dalam Angka Tahun 2024 dan Pembinaan Statistik Sektoral Kota Kotamobagu, yang berlangsung di ruang Bapelitbangda Kotamobagu, Senin (5/2/2024).
Pada kesempatan tersebut Sofyan menjelaskan, Pemkot dan BPS Kotamobagu selalu bersinergi terutama dalam pengendalian inflasi.
Menurutnya, saat evaluasi dengan Pemprov beberapa disampaikan terutama terkait disparitas harga yang selama ini terjadi antara Kotamobagu dengan daerah sekitarnya.
“Penilaian tersebut merupakan evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral yang telah dilakukan pembinaannya selama ini. Penilaian yang telah selesai dilakukan, masih dinilai kurang penyelenggaraan, hingga saat ini masih dalam tahap harmonisasi penyesuaian penilaian,” ujar Sofyan.
Sofyan menambahkan, dalam waktu dekat Statistik Sektoral yang selama ini berjalan ditingkat Pemkot Kotamobagu dengan pemerintah daerah lainya di Indonesia akan, dilaksanakan kembali nilai dalam bentuk nilai indeks.
“Nilai indeks ini akan menggambarkan kapabilitas dan kematangan kegiatan statistik sektoral yang dijalankan oleh Pemda, penilaian ini terdiri dari tingkat rintisan, terkelola, terdefinisi, terpadu dan terukur serta tingkat optimum yang menggambarkan tingkat maksimal,” ujarnya lagi
Ia pun berharap Kotamobagu mendapatkan nilai indeks pembangunan Statistik yang optimum.
“Karena kegiatan-kegiatan yang sudah kita kerjakan selama ini sudah mengikuti baik arahan maupun pedoman pembina data dari BPS Kota Kotamobagu,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPS Kotamobagu, Syamsuddin mengatakan pedoman penyelenggaraan statistik mengacu pada perundang-undangan No 16 tahun 1997 serta koordinasi bersama berbagai pihak terkait dengan statistik.
“Sebagai pimpinan kami sangat mengapresiasi kepada perangkat daerah yang berperan aktif mengikuti pembinaan kegiatan statistik dari kami. Saya mengucapkan dalam bahasa daerah “Sukur Moanto”, mudah-mudahan organisasi Pemda dan Instansi lain yang belum turut melaporkan dapat mengikuti kegiatan FGD,” pungkasnya.