GM Angkasa Pura I Manado Apresiasi Olly Dondokambey Dorong Promosi Pariwisata di Sulut

General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado Minggus Eko Tribudoyo Gandeguai. (Foto: Humas Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado)
General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado Minggus Eko Tribudoyo Gandeguai. (Foto: Humas Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado)

MANADO, SULAWESION.COM – General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado Minggus Eko Tribudoyo Gandeguai menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kolaborasi yang dilakukan oleh Pemerintah (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dalam mendorong promosi pariwisata.

Gandeguai mengungkapkan upaya Olly dalam menggenjot sektor pariwisata telah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Sulut.

Salah satu inisiatif terbaru yang diapresiasi adalah penyediaan minuman kearifan lokal Sulut yang terkenal, yaitu Cap Tikus, di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado.

“Ini bukan hanya sebagai suguhan bagi para pelancong yang tiba di bandara, tetapi juga sebagai daya tarik tersendiri yang memperkaya pengalaman wisatawan,” ungkap Gandeguai saat diwawancarai media ini di ruang kerjanya, Jumat (15/9/2023).

Menurut Gandeguai sepak terjang Olly tak dapat diragukan, beliau telah menunjukkan kehebatannya dalam melobi dukungan untuk sektor pariwisata di Sulut.

“Kami sangat menghargai upaya dan dedikasi pak gubernur dalam memajukan pariwisata di Sulawesi Utara. Bandara Internasional Manado senantiasa siap menjadi bagian dari visi luar biasa ini,” tuturnya.

Kolaborasi yang kuat antara Pemprov Sulut dan Angkasa Pura diharapkan akan terus memajukan sektor pariwisata di daerah ini, membawa manfaat ekonomi yang lebih besar dan memperkenalkan pesona alam Sulut kepada wisatawan dari seluruh dunia.

Pertumbuhan pesat lalu lintas udara dan peningkatan infrastruktur, Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado tak segan memicu minat investor untuk memasukkan modalnya ke dalam wilayah yang kaya akan sumber daya alamnya.

Beberapa tahun terakhir, Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado telah mengalami berbagai perbaikan dan ekspansi yang signifikan.

“Di tahun 2019 berjumlah 2 juta wisatawan per tahun, kemudian terealisasi menjadi 2,7 juta dan kapasitasnya menjadi 2,7 juta. Di tahun 2023, kapasitas bandara adalah 5,9, hampir 6 juta,” jelas Gandeguai.

Dampak positif dari perkembangan ini juga dirasakan oleh ekonomi lokal. Pertumbuhan sektor pariwisata di Sulut telah menciptakan peluang bisnis baru, termasuk hotel, restoran dan transportasi yang semuanya berkontribusi pada perkembangan ekonomi daerah ini.

Investor nasional maupun internasional telah menunjukkan minatnya di Sulut, dan beberapa proyek besar sedang dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan. Hal ini diharapkan akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Nyiur Melambai.

Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado tidak hanya menjadi gerbang ke Sulut tetapi juga pendorong utama dalam menghidupkan kembali ekonomi dan meningkatkan investasi.

Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan investasi yang terus berdatangan, masa depan Sulut terlihat cerah, dan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado menjadi salah satu kunci keberhasilannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *