MANADO, SULAWESION.COM – Salah satu Tim Hukum Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Pdt Hein Arina yaitu Janes Palilingan SH mengeklaim sebuah informasi yang diperoleh dari anggota Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS).
Yang mana, ucap Palilingan, informasi tersebut mengarah kepada sikap warga GMIM yang sangat konsisten solid, kompak dan bersatu meski saat ini tengah dilanda gemuruh dugaan tindak pidana korupsi dana hibah senilai Rp8,9 miliar yang menyeret Ketua Sinode, Hein Arina.
“Pada intinya warga GMIM solid, kompak dan bersatu dan kami mendapatkan informasi dari BPMS,” ucap Palilingan saat ditanya awak media usai melayangkan pemberitahuan ke penyidik tindak pidana korupsi (Tipidkor) Polda Sulawesi Utara (Sulut) mengenai ketidakhadiran Arina menjalani proses pemeriksaan lanjutan dugaan tipidkor dana hibah pemprov kepada GMIM pada kurun waktu 2020 sampai 2023 di Mapolda, Senin 14 April 2025.
Palilingan menjelaskan bahwa keakuratan informasi itu didukung oleh komunikasi salah satu tim hukum Hein Arina dengan para petinggi BPMS.
“Sampai tadi malam Pak Nootje juga bagian daripada komunikasi yang dibangun dengan para petinggi BPMS,” jelasnya.
Bahkan Palilingan sangat antusias terhadap sikap warga GMIM yang sangat simpatik terkait dugaan tipidkor dana hibah yang menyeret ketua sinode.
“Warga GMIM ini bukan hanya dimiliki oleh satu dua jemaat, kita memiliki cukup banyak warga jemaat yang cukup simpati dan sangat melakukan satu perhatian besar terhadap kondisi ini,” ujarnya.
“Tapi kita tidak membawa ke hal-hal untuk siapa mendukung, siapa tidak mendukung,” ujar Palilingan lagi sembari menginfokan kedatangan Hein Arina ke Indonesia yaitu pada tanggal 23 April 2025 mendatang.