Antisipasi Kenaikan PMK di Sulawesi Selatan, Kementan Gelar Rapat Monitoring dan Evaluasi

MAROS,SULAWESION.COM— Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melalui Inspektorat Jenderal (Itjen) Pertanian Jan Samuel Maringka terus berupaya dalam mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Sulawesi Selatan.

Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Monitoring dan Evaluasi Penanganan PMK di Auditorum Prof Dr Ibrahim Manwan, Badan Litbang Pertanian Kabupaten Maros, Minggu (17/7/2022).

Bacaan Lainnya

“Jadi sekarang bagaimana upaya kita dalam mengantisipasi karena penyakit ini tidak pernah diketahui bagaimana penyebarannya tapi kita tahu bisa menyebar lewat udara,” katanya

Menurut Maringka, dari hasil penelitian  balai Venetriner Sulsel yang ada di Kabupaten Maros, sudah banyak hewan yang terdampak.

“Kita bisa lihat sendiri dari data Balai Veteriner, kita mengatasi agar tidak tersebar keprovinsi lain, jadi kita sudah adakan rapat koordinasi dan evaluasi serta monitoring dari jajaran inspektorat PMK diwilayah sulsel agar ini tepat sasaran,” ujarnya

Selain itu, ia juga melakukan penguatan dalam menangangi PMK dengan bekerja secara bersama.

“Kita tentunya tidak akan bekerja sendiri, di pusat dan dibeberapa provinsi sudah membentuk Posko Satgas Gabungan PMK yang melibatkan TNI-Polri,” bebernya

Ia berharap, dalam waktu seminggu pihaknya akan terus mendorong percepatan penangangan PMK diwilayah Sulawesi Selatan.

“Kita harap dalam seminggu ini upaya penuh yang dilakukan terus oleh Satgas, kalau tidak ada tanda kesembuhan awal kemungkinan kita akan lakukan pemotongan paksa,” tukasnya.

Tak hanya itu, bagi pemilik ternak yang mengalami kerugian akan mendapatkan konpensasi dari Kementerian Pertanian.

“Jadi kita sudah tetapkan menteri pertanian, ada yang mendapatkan konpensasi kalau hewan ternaknya mati duluan sebelum dipotong,” bebernya.

Sementara itu Sekertaris Provinsi Gubernur Sulsel,   yang juga Ketua Satgas PMK Sulsel, Abdul Hayat Gani mengatakan, beberapa daerah di Sulsel yang terjangkit PMK ada 391 total kasus.

“Kita bisa liat sendiri dari data per hari Jumat 15 Juli 2022 untuk Kabupaten atau Kota diantaranya Tana Toraja 31 kasus, Toraja Utara ada 129, Bone 57, Kota Makassar 10 kasus, Gowa 5 kasus, Jeneponto 147, Banteng 15, Takalar 3 dan Enrekang 1 kasus,” katanya.

Dalam rapat Monitoring dan Evaluasi ini, Kementerian Pertanian juga memberikan kurang lebih 15.000 dosis vaksin PMK kepada Ketua Satgas PMK Sulsel.

“Pemberian dosis vaksin ini akan disalurkan kepada beberapa Satgas PMK yang telah terbentuk dibeberapa daerah di Sulawesi Selatan. Saat ini sudah terbentuk 16 Satgas,” ujarnya.

Indra Sadli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *