ROR-RD Imbau Warga Minahasa Waspada Cuaca Ekstrem

Bupati Royke Roring dan Wabup Robby Dondokambey. Foto Kominfo

 

MINAHASA,SULAWESION.COM – Kabupaten Minahasa beberapa hari terakhir ini dilanda hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan tanah longsor.

Bacaan Lainnya

Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, mengimbau masyarakat untuk selalu waspada akan segala kemungkinan yang dapat terjadi.

“Warga yang tinggal di dataran tinggi, lereng gunung, bantaran sungai dan dataran renda agar selalu berhati-hati. Jauhi pepohonan yang berpotensi patah atau roboh,” imbau Bupati Dr Ir Royke Octavian Roring MSi dan Wakil Bupati Dr (Hc) Robby Dondokambey SSi MAP, melalui siaran pers yang disampaikan Kadis Kominfo, Maya Kainde SH MAP, pada Rabu (15/2/23).

Lanjut Kainde, juga bagi warga yang sedang melakukan aktifitas perjalanan dengan menggunakan kendaraan maupun pejalan kaki agar selalu berhati-hati.

“Kita tidak tahu kapan akan terjadi bencana. Misalkan ketika dalam perjalanan dengan kendaraan, tiba-tiba pohon tumbang atau pun terjadi tanah longsor yang menghalangi perjalanan kita. Intinya selalu waspada terhadap cuaca ekstrem sekarang ini,” imbuhnya.

Adapun Kepala Badan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa, Nofry Lontaan ST, meminta agar pemerintah kelurahan maupun desa agar secepatnya mengambil langka jika terjadi bencana.

“Segera laporkan ke Pemerintah setempat atau langsung kepada BPBD, Jika terjadi bencana alam, untuk secepatnya ditindaklanjuti,” ucapnya.

Lontaan menyebut, Jika terjadi bencana, Pemerintah desa dan kelurahan secepatnya mendata semua kerusakan yang terjadi termasuk korban dan kebutuhan darurat, kemudian melaporkannya.

Lebih lanjut ditambahkannya bahwa, ada beberapa lokasi yang rawan bencana di Kabupaten Minahasa, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.

“Untuk wilayah rawan longsor Atep, Temboan, Noongan khususnya gunung potong, Kawangkoan Utara, Tombariri jalan trans, Pineleng desa Kali dan Warembungan, jalan antara Tombulu-Suluan. Sedangkan banjir di wilayah Tombariri, Mandolang, Tondano Kiniar, Kakas barat, Sonder, Tataaran, dan Rinegetan,” Ungkap Nofry.

Sedangkan angin puting beliung lanjutnya, biasanya terjadi di dataran rendah seperti Papakelan, Touliang Oki, Remboken, atau seputaran danau Tondano dan pantai selatan.

“Puting beliung juga bisa terjadi di dataran rendah, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi di dataran tinggi,” beber Lontaan.

“Sedangkan gelombang pasang biasanya terjadi di Kecamatan Tombariri dan Rumbia Kecamatan Langowan Selatan,” pungkas Kepala BPBD Minahasa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *