MUBAR,SULAWESION– Penjabat (PJ) Bupati Muna Barat turun langsung meninjau lahan untuk rencana pembangunan Gedung Perkantoran Bumi Praja Laworo.
Lokasi Perkantoran tersebut terletak di desa Marobea, Lakalamba dan Laworo yang rencananya akan di bangun kantor bupati, Gedung DPRD dan perkantoran lainnya.
Bahri mengatakan untuk memaksimalkan pelayanan pemerintahan dirinya akan memprioritaskan pembangunan gedung kantor Bupati dan DPRD terlebih dahulu. Dirinya bahkan mengaku akan mengundang Gubernur Sulawesi tenggara Ali Mazi untuk peletakan batu pertama dalam pembangunan perkantoran tersebut.
“Selesai anggaran perubahan ini kita mulai, Saya sudah laporkan ke gubernur untuk peletakan batu pertama, beliau akan datang, dan saya prioritas kan pembangunan kantor Bupati dan Kantor DPRD dahulu, semalam saya sudah undang tokoh-tokoh masyarakat ke rumah untuk melihat bentuk bangunan yang mencirikan kearifan lokal dan Alhamdulillah mereka mendukung” ungkap Bahri.
Selain itu, dalam pembangunan perkantoran tersebut ia sudah menyiapkan anggaran untuk mengganti rugi semua lahan masyarakat yang terkena dampak.
Jebolan STPDN itu merinci luas lahan 163 hektar dan menganggarkan ganti rugi lahan itu senilai 8,1 M, dengan jumlah pemilik lahan sebanyak 55 jiwa.
“Kami sudah sepakati bersama warga, tinggal menunggu dari pihak Pertanahan untuk melakukan pengukuran masing-masing bidang tanah masyarakat” pungkasnya.
Direktur Perencanaan Keuangan Daerah ini menyampaikan bahwa biaya ganti rugi lahan tersebut akan dihitung berdasarkan estimasi NJOP, di depan jalan Rp10 ribu permeter dan dibelakang Rp5 ribu permeter.
“Sebenarnya masyarakat sepakat lima ribu, tapi tergantung panitia pembebasan lahan atau pengadaan lahan untuk kepentingan pemerintah nantinya,” sambung Bupati.
Ia sangat optimis akan mengawasi secara totalitas dalam pembangunan dan pembebasan lahan ini.
“Saya sangat optimis dengan hal ini, kalau ada aparat saya yang bermain saya tidak segan-segan untuk mencopot nya” tegasnya.
Jul Awal I Pardi