Dukung Ketahanan Pangan, Pemkab Blora Tebar 32 Ribu Benih Ikan di Delapan Perairan Darat

Bupati Blora tabur benih ikan di waduk tempuran (foto : Diskominfo)

 

BLORA,SULAWESION – Pemerintah Kabupaten Blora mengambil langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan gizi masyarakat dengan menebar 32 ribu ekor benih ikan air tawar di delapan perairan darat yang tersebar di wilayahnya. Kegiatan ini menjadi bagian dari program prioritas Bupati Blora untuk mendorong swasembada pangan berbasis potensi lokal, khususnya dari sektor perikanan darat.

Bacaan Lainnya

Penebaran perdana dilakukan di Waduk Tempuran, Rabu (23/4), dipimpin langsung oleh Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, bersama Dandim 0721/Blora Letkol Inf. Agung Cahyono, jajaran Forkopimcam, perwakilan BBWS Pemali Juana, hingga para nelayan lokal dari KUB Tempuran dan Greneng.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, Ngaliman, menjelaskan bahwa total benih ikan yang ditebar tahun ini terdiri dari 3 jenis, yakni ikan nila, tombro, dan patin. “Di Waduk Tempuran saja, kami tebar 9.500 ekor, terdiri dari 3.000 ekor nila, 2.500 ekor tombro, dan 4.000 ekor patin,” paparnya.

Selain Waduk Tempuran, tujuh lokasi lainnya yang menjadi sasaran penebaran adalah Waduk Greneng Tunjungan, Embung Tambakromo Cepu, Embung Kunduran, Embung Kedungsambi Klopoduwur, Embung Rowo Karangjati, Embung Balun, dan Embung Keruk Randublatung.

Ngaliman menegaskan bahwa kegiatan restocking ini bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati ikan, memperkuat stok tangkapan nelayan lokal, serta berkontribusi dalam penanggulangan stunting dan peningkatan konsumsi ikan di masyarakat.

“Langkah ini sekaligus mendukung target nasional untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap dan menjaga keberlanjutan sumber daya air kita,” tambahnya.

Bupati Arief Rohman dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga ekosistem perairan darat. Ia menegaskan bahwa perairan umum harus dijaga dari praktik penangkapan merusak seperti penyetruman atau penggunaan racun.

“Kami mohon masyarakat ikut menjaga. Gunakan cara tangkap yang ramah lingkungan. Biarkan ikannya tumbuh dulu, baru dipancing. Jangan dijaring apalagi disetrum,” pesannya.

Bupati juga menyebut bahwa meski Blora tidak memiliki laut, potensi perikanan daratnya sangat besar. Bahkan, sektor ini mulai dilirik sebagai bagian dari pengembangan wisata berbasis perairan.

Kepala Desa Tempuran, Keman, turut menyampaikan apresiasinya. Ia mengatakan bahwa restocking ini bukan hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi berbasis wisata perairan. “Banyak warga desa yang menggantungkan hidupnya dari wisata Tempuran. Kami siap menjaga benih ini sampai besar,” ujarnya.

Sebagai bagian dari kegiatan, turut diserahkan alat tangkap ramah lingkungan kepada dua Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan perikanan darat, yaitu KUB Ngupoyo Mino Tempuran dan KUB Greneng Mina Makmur. Total ada 30 alat tangkap yang dibagikan, berupa 15 jala tebar dan 15 bubu udang.

Langkah ini menjadi wujud sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi lokal demi kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan nelayan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan