Mayoritas Pengungsi di Siau Tinggal di Rumah Keluarga, Begini Skema Penyaluran Bantuan Pemerintah

Pengungsi asal Tagulandang yang tiba beberapa waktu lalu di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro. (Foto: Vian Hermanses)

SITARO, SULAWESION.COM – Arus pengungsi korban erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara terus mengalir keluar dari Pulau Tagulandang.

Beberapa daerah seperti Siau, Biaro, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Manado menjadi daerah tujuan dari para pengungsi yang ingin menyelamatkan diri dari amukan Gunung Ruang.

Bacaan Lainnya

Pasca erupsi kedua yang terjadi pada 30 April 2024 lalu, ribuan orang dari Pulau Ruang maupun Pulau Tagulandang telah mengungsi menggunakan armada transportasi laut.

Khusus yang mengungsi ke Pulau Siau, sebagian besar dari pengungsi ini lebih memilih tinggal dengan keluarga atau kerabat mereka ketimbang menempati titik pengungsian yang telah disiapkan pemerintah.

Menyikapi kondisi ini, pemerintah daerah langsung menyiapkan skema penyaluran bantuan bagi warga Tagulandang yang mengungsi di rumah-rumah keluarga mereka.

Asisten Satu Sekda Pemkab Sitaro Novia Tamaka mengatakan pihaknya tidak bisa melarang mereka yang ingin mengungsi di rumah keluarga atau kerabat meski pemerintah telah menyiapkan tempat pengungsian.

Untuk itu pemerintah daerah telah menyiapkan rencana guna menjamin ketersediaan kebutuhan pokok, utamanya bahan makanan dan minuman bagi ratusan pengungsi di wilayah Siau.

“Kami kan sudah mendata nama-nama pengungsi dan tempat mereka tinggal, jadi kami tinggal menyalurkan bantuan melalui pemerintah kecamatan bersama OPD teknis,” kata Tamaka, Kamis (2/5/2024).

Menurutnya konsep penanganan pengungsi baik yang sudah ada di Pulau Siau maupun yang akan tiba dalam beberapa hari kedepan telah dibahas bersama jajaran pemerintah daerah dan stakeholder terkait.

“Jadi bantuan yang disalurkan itu berupa logistik atau bahan makanan untuk jangka waktu satu minggu, penyalurannya akan dilakukan secara berkala,” terangnya.

Untuk masyarakat yang mengungsi di luar Sitaro seperti Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara hingga Kota Manado, telah dikoordinasikan dengan Pemprov Sulut dan pemkab/pemkot terkait.

“Kami sudah minta bantuan pemerintah provinsi dan kabupaten kota yang jadi tujuan para pengungsi,” singkatnya.

Hal serupa juga dikatakan Penjabat Bupati Sitaro Joi Oroh beberapa waktu lalu terkait masyarakat Tagulandang yang memilih mengungsi di luar Sitaro.

“Untuk yang ke Manado kami telah berkoordinasi dengan pemprov agar dapat membantu memfasilitasi lokasi penampungan warga yang mengungsi, termasuk pemberian bantuan,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *