SULAWESION.COM – Mayana Merah atau Coleus scutellariioides masuk dalam daftar tanaman herbal obat tradisional masyarakat Sulawesi Utara (Sulut).
Mayana Merah dipercaya masyarakat Sulawesi sebagai herbal obat tradisional berkhasiat sembuhkan berbagai macam penyakit.
Diantaranya manfaatnya sebagia obat tradisional adalah batuk, ambeien, bisul hingga melancarkan haid atau menstruasi.
Di sejumlah wilayah, Mayana Merah memiliki banyak nama. Seperti Si gresing (Batak), adang-adang (Palembang), miana, pilado (Sumbar). Jawer kotok (Sunda), iler, kentangan (Jawa), dhin kamandhinan (Madura).
Rangon tati, serewung (Minahasa), ati-ati, panci-panci, saru-saru (Bugis), majana (Manado).
Berikut ini khasiat Mayana Merah dikutip dari buku: Tumbuhan Obat Tradisional di Sulut Jilid II, Sabtu (16/7/2022).
Mayana Merah mudah ditemukan karena telah menjadi salah satu tanaman hias masyarakat Sulawesi.
Tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, bagian yang menyentuh tanah mengeluarkan akar, tinggi 0,5–1,5 m, jika seluruh bagian diremas akan mengeluarkan bau yang harum.
Batang bersegi empat dengan alur yang agak dalam pada masing-masing sisinya, berambut, percabangan banyak, berwarna ungu kemerahan. Daun tunggal, panjang tangkai 3–4 cm.
Helaian daun berbentuk bulat telur, pangkal membulat atau melekuk menyerupai bentuk jantung, ujung meruncing, tepi beringgit, tulang daun menyirip jelas (berupa alur) berbentuk gambaran seperti jala.
permukaan daun agak mengilap, berambut halus, panjang 7–11 cm, lebar 3,5–6 cm, berwarna ungu kecoklatan sampai ungu kehitaman.
Bunga dalam anak payung yang berhadapan, tersusun dalam tandan lepas di ujung atau malai yang bercabang lebar, mahkota berbibir dua dengan bibir bawah yang menggantung, berwarna putih. Buah keras, berbentuk seperti telur, dan licin.
Terkait dengan Budidaya:
Dapat diperbanyak dengan cara setek batang dan biji. Umumnya, ditanam dipekarangan sebagai tanaman hias atau tanaman obat.
Tumbuh liar pada tempat-tempat yang lembab dan terbuka, seperti dipinggir selokan, pematang sawah atau di tepi jalan pada ketinggian 1–1.300 mdpl.
Kandungan Kimia:
Daun dan batang mengandung minyak asiri, fenol, tanin, lemak, phytosterol, kalsium oksalat, dan peptic substances (Dalimartha, 1999).
Kegunaan: