SULAWESION.COM – Daun nasi tidak hanya jadi khas masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) dalam membungkus nasi. Tapi ternyata daun nasi sebagai obat tradisional.
Daun nasi bagi masyarakat suku Minahasa, Mongondow, Sangihe dan lainnya di Sulut adalah hal wajib saat akan membuat nasi bungkus.
Tapi apakah anda tahu, ternyata daun nasi telah menjadi obat tradisional sejak dulu.
Dikutip Sulawesion dari buku Tumbuhan Obat Tradisional di Sulut, manfaat daun nasi yang memiliki nama ilmiah Phrynium pubinerve Blume merupakan obat penawar racun.
Daun nasi hidup tegak, merumpun atau menjalar, tidak bersulur. Daun roset, melonjong, ujung meruincing, pangkal membulat, 61×20 cm; tangkai daun lokos, panjang 9-50 cm.
Perbungaan diantara sisipan tangkai daun, bongkol, diameter 3-8 cm, tangkai sangat pendek, hijau cerah atau kecoklatan setelah kering; daun mahkota putih atau merah muda.
Buah bersudut 3, ujung merompang, coklat mengkilat jika kering, panjang 1-1.5 cm. biji 2-3, bersudut 3
Kegunaan dan cara meramu:
Digunakan sebagai obat penawar racun akibat gigitan ular atau serangga.
Bagian yang digunakan adalah batang daun yang masih muda (tersimpan di dalam tanah).
Caranya, ambil tangkai batang yang masih muda tumbuh dan tempelkan pada luka.
Terkait dengan Budidaya:
Dapat diperbanyak dengan biji dan cabutan. Perawatan tumbuhan cukup mudah tanpa persyaratan khusus.
Kandungan Kimia:
Batang tumbuhan ini mengandung alkaloid dan terpenoid.
Demikian ulasan manfaat daun nasi sebagai obat tradisional yang ampuh sebagai penawar racun ular dan serangga. Semoga bermanfaat.
Guesman Laeta