JPPR Kota Bitung, Arham Lakue. (Dokumentasi – Yaser)
BITUNG, SULAWESION.COM – Pencaturan politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 makin menarik. Dalam Pilkada Bitung, sejumlah partai politik mulai berupaya memasangkan kader-kadernya dengan tokoh populer yang potensi menjadi kepala daerah. Bahkan, ada beberapa tokoh politik telah melakukan praktik pencitraan.
Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kota Bitung Arham Lakue menilai, praktik pencalonan kepala daerah yang hanya berbasis pada pencitraan semata muda rapuh.
Baca juga: Jalur Perseorangan Sepi Peminat di Pilkada Bitung
“Nama-nama tokoh yang beredar saat ini sebagai besar masih berbasis pada citra. Basis citra sangat muda rapuh ketika mereka sulit menyikapi masalah sosial masyarakat yang sensitif. Seperti lapangan pekerjaan, lingkungan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan industri perikanan,” jelasnya, Senin (20/05/2024).
Dengan situasi ini, kata Arham, sudah saatnya wacana Pilkada Bitung itu digiring ke arah adu gagasan. Dengan begitu, publik (masyarakat) bisa memiliki panduan yang jelas dan kualifikasi calon pemimpin.
“Isu Pilkada ini sebaiknya digeser ke politik adu gagasan. Agar supaya adanya pertengkaran ide dan konsep membangun kota Bitung seperti apa. Sehingga juga masyarakat bisa memiliki panduan yang jelas soal calon pemimpin,” katanya.
Baca juga: Sosok Keegan Kojoh Dianggap Paling Ideal Maju Pilkada
Ia menambahkan esensi Pilkada itu adalah khitah demokrasi dan perlu dijaga. Artinya, Pilkada sebagai sebuah perhelatan politik muaranya harus menghasilkan pemimpin yang kompetitif.
“Yaitu pemimpin kepala daerah yang visioner, transformatif dan mampu menciptakan pemerataan ekonomi masyarakat,” tukasnya.