Dia mengaku, hampir semua kecamatan di Busel telah dikunjunginya untuk bersilaturahmi. Bahkan, sebelum ke Lapandewa pihaknya harus menghadiri undangan pelantikan pengurus salah satu paguyuban di sejumlah wilayah di Kepton.
“Sebelumnya saya harus hadiri undangan pengukuhan dan pelantikan pengurus kerukunan keluarga Laporo di Baubau, kerukunan keluarga Laporo di Buton, dan juga kerukunan keluarga Laporo di Busel. Karena saya juga merupakan koordinator paguyuban nusantara yang saat ini sudah berjumlah 58 paguyuban mulai dari Papua hingga Aceh yang ada di Sultra,” tutur bupati dua periode itu.
Sehingga lanjut dia, dalam kunjungannya di wilayah Kepton hingga ke Lapandewa itu, selain silaturahmi, pihaknya juga menitip harapan untuk meminta doa restu dari para tokoh agama dan tokoh adat serta seluruh masyarakat, untuk maju sebagai bakal calon Gubernur Sultra pada Pilgub 2024.
“Mengutip pepatah, bahwa sebaik-baik manusia adalah dia yang berguna bagi sesamanya, sehingga bila Tuhan memberikan kita kekuatan, kesehatan, dan kesempatan maka saya ingin bermanfaat lagi kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara bila saya dipercayakan untuk maju menjadi Gubernur Sultra nanti,” harapnya.
Disebutkannya, salah satu visi dan misi utamanya yakni di bidang pendidikan. Di mana, pihaknya akan membebaskan biaya kuliah bagi mahasiswa hingga mencapai gelar sarjana.
Hal itu kata dia, bukan tanpa alasan, melainkan untuk memenuhi amanat UUD 1945 yang salah satu poinnya yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
“Jadi kemarin saya sempat memberikan sambutan pada acara wisuda di kampus Unidayan Baubau dan kepada adik-adik yang diwisuda sarjana, saya sampaikan adik-adik silahkan berbangga hati atas capaian pendidikannya itu. Namun perlu diingat kembali bahwa berapa ekor ternak yang telah habis dijual oleh orang tua kita, bahkan ada yang sampai menggadaikan rumahnya untuk biaya kuliah anaknya, maka bila nanti saya dipercaya menjadi gubernur, saya akan bebaskan biaya pendidikan di perguruan tinggi hingga mencapai gelar sarjana untuk seluruh masyarakat Sultra, tanpa harus membeda-bedakan suku, ras, dan agama,” paparnya.
Diakuinya, itu adalah contoh kecil salah satu program yang insya Allah akan dijalankannya dan saat ini sementara disusun oleh mantan Pj Bupati Busel, Dr. Ir. H. Ila Ladamay, M.Si.
“Kebetulan beliau salah satu yang dipercayakan untuk membantu menggodok visi misi saya,” sebutnya.
Sementara untuk program di bidang pertanian, lanjut dia, pihaknya akan memberikan bantuan pengadaan bibit bawang merah, serta akan menggratiskan pupuk bersubsidi bagi petani. Sebab, menurut dia, keluhan utama para petani di Sultra khususnya di Kepton yakni sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Agar supaya jangan lagi ada petani yang kesulitan membeli pupuk bersubsidi, di mana harus memiliki kelompok, harus setor data diri dan harus menunggu waktu lama, itu pun juga kuotanya terbatas untuk setiap petani,” terang DPW PBB Sultra.
Lebih lanjut kata dia, apalagi di sepanjang perjalanan menuju Kecamatan Lapandewa, dia melihat langsung begitu luasnya hamparan perkebunan bawang merah. Sehingga pihaknya ingin bisa meringankan petani di Kecamatan Lapandewa dengan memberikan sedikit bantuan bibit bawang merah.
“Olehnya itu saya butuh datanya jumlah petani bawang merah yang ada di Kecamatan Lapandewa ini, agar saya bisa merinci dengan jelas jumlah bibit yang akan kita salurkan nanti. Begitu juga di bidang kesehatan, kita akan pastikan seluruh masyarakat betul-betul dilayani dengan BPJS Kesehatan, dan ini adalah contoh kecil salah satu program yang insya Allah akan kita jalankan,” imbuhnya.
Basri | Guesman Laeta