MUBAR, SULAWESION.COM – Kabupaten Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu daerah yang dijadikan sampling oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam hal pengambilan data untuk mendukung program desain besar olahraga nasional (DBON).
Kadis Pemuda dan Olahraga (Dispora) Mubar Syahrullah Ando mengatakan program itu merupakan pengembangan pengukuran hasil pembangunan yang lebih menyeluruh melalui indeks pembangunan olahraga (Sport Development Indeks/SDI) yang meliputi sembilan dimensi.
Sembilan dimensi itu adalah kebugaran, partisipasi, ruang terbuka, SDM, olahraga, literasi fisik, ekonomi, kesehatan, dan parameter personal, dimana parameter ini diharapkan daoat memberikan data dan informasi tentang kontribusi olahraga bagi pembangunan.
“Saat ini kami sementara pelaporan data SDI di Kemenpora. Beberapa waktu lalu kami sudah turunkan tim ke lapangan di Desa Waturempe yang menjadi objek pengukuran dan pengambilan data dan informasi yang telah ditentukan langsung oleh Kemenpora,” jelas Syahrullah.
Selain itu, Kemenpora juga menunjuk salah satu guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) yang berasal dari Muna Barat untuk pengambilan data identifikasi antropometri siswa.
“Ya benar memang ada guru dari Mubar yakni guru SMPN 1 Napano Kusambi Laode Suhaeni ditunjuk langsung dari kementerian pemuda dan olahraga untuk mengidentifikasi siswa berbakat olahraga sebagai bahan pendukung DBON itu. Sekarang tinggal pelaporan juga di Kemenpora. Jadi memang ini program DBON sudah jalan di Kabupaten Muna Barat,” cetusnya.
Mantan guru ini menyebut Kabupaten Muna Barat tentu sangat mendukung program DBON bahkan sebelum lahir program yang dicetuskan Presiden Jokowi itu pun perhatian pemerintah daerah terhadap cabor sungguh luar biasa.
“Kami sangat berterima kasih ketika PJ. Bupati Dr. Bahri ketika pertama masuk sudah menyinggung dukungan penuhnya terhadap program DBON itu,” ungkap pria berkaca mata ini.
Kabupaten Muna Barat sudah tidak diragukan lagi jika berbicara atlet-atlet berbakat yang bisa diandalkan. Ada atlet cabor dayung dan takraw yang sudah menembus tingkat nasional bahkan sudah go internasional.
“DBON ini melihat olahraga bukan dari saat ini tetapi menerawang masa depan Indonesia dibidang Olahraga. Jika program ini terus kita dukung dan genjot sesuai SDI itu maka sudah bisa dibayangkan kedepan olahraga di Mubar ini seperti apa,” cetusnya.
“Olehnya itu, saat ini kami menunggu hasil dari Kemenpora untuk tindakan selanjutnya terkait hasil SDI itu,” pungkas mantan Sekretaris Dispora Mubar itu.
Banyak atlet khususnya dayung yang sudah menembus kancah nasional.
“Pada perhelatan PON Papua atlet Dayung mewakili Sultra dan mearih medali,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, atlet takraw juga sudah menembus kancah internasional mewakili Indonesia.
Zul Awal | Guesman Laeta