Penerbangan di Bandara Taman Bung Karno di Sitaro Bakal Bergulir Tahun Ini

Pj. Bupati Sitaro, Joi Oroh. (Foto:Ist)

SITARO, SULAWESION.COM- Kabar mengenai pengoperasian Bandara Taman Bung Karno di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) mulai menemui titik terang.

Informasi diperoleh, bandara yang dibangun dengan menelan anggaran ratusan milyar itu akan segera dioperasikan pada awal tahun 2024 ini.

Kepastian itu diperoleh setelah pemerintah daerah mendapatkan kejelasan terkait maskapai yang akan melayani rute penerbangan dari dan menuju Bandara Taman Bung Karno.

Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Sitaro Joi Oroh, saat berbincang dengan sejumlah awak media baru-baru ini.

Menurut Oroh, dari hasil koordinasi dengan pihak Kementerian Perhubungan, seharusnya dilakukan penandatanganan kontrak pada 2 Januari lalu.

Hanya saja, rencana itu terkendala dokumen administrasi dari pihak ketiga yang belum lengkap.

“Seharusnya kan tanggal 2 kemarin (Januari) sudah dijadwalkan penandatanganan kontrak. Tapi ada administrasi yang penyedia jasa belum lengkapi,” ujar Oroh.

Akibatnya, proses lelang untuk penerbangan yang akan melayani rute dari dan menuju Bandara Taman Bung Karno di Sitaro harus diulang.

“Informasi dari pihak bandara, mudah-mudahan tanggal 17 Januari sudah tidak meleset,” lanjutnya.

Menurut Oroh, agak sulit untuk mendapatkan pihak ketiga yang bisa melayani penerbangan perintis antar pulau karena keterbatasan maskapai yang ada.

“Karena kan sedikit sekarang yang penyedia angkutan udara perintis, khususnya perusahaan-perusahaan kecil,” bebernya.

Sebelumnya juga, mengenai besaran harga tiket, Oroh menyebut akan berada di kisaran empat ratusan ribu rupiah sekali penerbangan.

“Saya bilang jangan nanti beberapa kali lipat dari harga kapal cepat, tapi syukur sekira empat ratusan,” kata Oroh.

Dia bilang, dari Kementrian Perhubungan, Direktorat Jenderal Angkutan Udara sudah menyiapkan anggaran yang kemudian dilelang ke perusahaan penerbangan.

Ditambahkan, untuk jadwal pengoperasian nanti belum bersifat rutin setiap harinya melainkan masih terbatas sesuai kesepakatan bersama.

“Akan melayani penerbangan selama seminggu sekali,” tututurnya, sambil mengajak seluruh masyarakat supaya rencana ini terus didukung dan diharapkan Sitaro memiliki moda transportasi udara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *