SULAWESION.COM – Kokintum atau Belamcanda Chinensis salah satu tanaman herbal obat tradisional masyarakat Sulawesi Utara yang begitu populer.
Kokitum sebagai obat tradisional berbagai penyakit kritis. Seperti liver, godokan hingga menjadi detoksin dan anti jamur.
Khasiat dan manfaat Kokintum diulas tuntas dalam buku “Tumbuhan Obat Tradisional Di Provinsi Sulawesi Utara Jilid 1”, dikutip Sulawesion.com, Selasa (2/8/2022).
Komintum memiliki nama sesuai daerah masing-masing. Sunda (Brojo lintang, jamaka, suliga). Jawa (semprit, wordi); Sulawesi (karimenga kulo, katna, ketep, ketew, kiris).
Tanaman herbal ini berasal dari Cina, Jepang dan Indocina, terdapat dari dataran rendah sampai ketinggian 2.000 m dpl.
Kelompok terna menahun, tegak, tinggi 50-120 cm. Daun letak berseling dalam susunan 2 baris berderet, berbentuk lanset memanjang berbangun pedang yang miring ke atas, ujung runcing, pangkal membentuk pelepah yang memeluk batang, tepi rata dan tulang daun sejajar.
Daun terendah memiliki panjang 25-60 cm dan lebar 2-4 cm, semakin ke atas daun kian mengecil, berwarna hijau sering berlapiskan bedak berwarna putih.
Bunga majemuk 6-12 kuntum, berwarna kuning jingga dengan bintik-bintik merah. Buah bulat lonjong, panjang 2.5-3.5 cm, berbiji banyak yang bentuknya bulat, berwarna hitam.
Rimpang menjalar dan berwarna kuning dengan banyak akar serabut (Dalimartha, 2009)
Kegunaan dan cara meramu:
Akar dipakai untuk mengobati penyakit liver dan obat luka. Cara meramunya, ambil akar kemudian direbus dan diminum (obat liver).
Sedangkan untuk obat luka, ambil daun dan dicampur dengan kunyit tua lalu ditumbuk dan dicampur abu dapur, bungkus dengan daun pisang kemudian ditempelkan pada bagian yang luka.
Terkait dengan Budidaya:
Dapat dibudidayakan dengan rimpang.
Kandungan Kimia:
Rimpang mengandung isoflavonoids, seperti iridin (irigenin-7-glucoside), tectoridin (tectorigenin-7-glucoside), tectorigenin, irigenin, belamcandin, irisflorentin dan shekanin. Bunga dan daun mengandung mangiferin.
Sifat dan khasiatnya, rasa rimpang pahit, bersifat sejuk dan agak toksik (sedikit beracun). Masuk meridian paru paru, hati dan limpa.
Berkhasiat meredakan demam (antipiretik), meredakan nyeri (analgesik), antijamur, antibakteri, detoksin, melancarkan sirkulasi darah, meluruhkan dahak (ekspektoran) dan pencahar.
Beberapa kegunaan tumbuhan ini untuk pengobatan :
- Gondongan : Rebus 9-15 g rimpang segar dengan air secukupnya. Minum 2 kali sehari sesudah makan.
- Sakit tenggorokan : Daun segar ditumbuk, kemudian peras dan minum airnya.
- Dermatitis : Rebus 900 g tanaman segar dengan 16 liter air selama 1 jam, tambahkan 120 9 garam. Gunakan untuk mencuci bagian yang sakit
- Mencegah demam : kunyah rimpang bersama sirih bagi wanita yang baru melahirkan.
Demikian ulasan obat tradisional asal Sulawesi Utara yang digunakan sebagai obat tradisional yang mengobati berbagai macam penyakit. Anda dapat mendapatkan kumpulan resep obat tradisional sulawesi.
Tim Redaksi | Guesman Laeta