PALU, SULAWESION.COM – Jaringan Advokasi Sawit (JAS) Sulawesi Tengah (Sulteng) mendukung para petani di Kabupaten Buol yang sedang memperjuangkan hak atas tanahnya.
Hal itu diungkapkan Nasir koordinator JAS dalam releasnya yang diterima media ini, Jumat (8/7/2022) kemarin.
Menurutnya, para petani hingga kini menuntut hak yang tidak pernah diberikan oleh PT. Hardaya Inti Plantation (HIP). Hal itu bisa dilihat dalam spanduk yang dibentangkan para petani, sebagai bentuk protes.
“Hak yang dimaksud adalah tanah yang telah dikuasai sebelumnya untuk dikembalikan dan selesaikan masalah hutang piutang perusahaan,” ungkap, Nasir.
Dalam releasnya JAS juga menyebut, PT HIP, salah satu anak perusahaan Group PT. Cakra Citra Murdaya (CCM) yang mempunyai konsesi seluas 75.090 hektar.
Tahun 1993 hingga 1998 PT. CCM berhasil membebaskan tanah warga dan petani seluas 22.780 hektar dan mengajukan permohonan sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) pada BPN atas dasar legalitas pengalihan izin lokasi dari PT. CCM tanggal 11 Maret 1997.
Hasil investigasi Perkumpulan Evergreen Indonesia dan LPMS Buol yang tergabung dalam JAS Sulteng bersama Sawit Watch (SW) menemukan fakta :
1. Bahwa PT. HIP secara sepihak menetapkan harga beli tandan buah sawit segar (TBS) yang merugikan petani plasma juga petani mandiri. Nilai Rp 600/kilogram TBS telah memunculkan konflik antara petani plasma dengan pengurus koperasi yang bermotif menghentikan mobilisasi pembeli TBS dari Sulawesi Barat. Desain benturan sosial ini berpotensi membangun konflik dan kekerasan sosial.
2. Bahwa PT. HIP telah memanfaatkan jumlah, tingkat ketergantungan ekonomi dan kondisi marginal yang dialami buruh kebun perusahaan telah membuat buruh tidak dapat menolak keinginan perusahaan, salah satunya menjadi massa demonstrasi pada bulan Desember 2021 untuk kepentingan perusahaan yaitu meloloskan pelepasan 9.000 hektar kawasan hutan menjadi areal baru perkebunan perusahaan.
Temuan awal juga mengindikasikan adanya pelibatan anak-anak dalam kerja-kerja di perkebunan kelapa sawit milik perusahaan.
3. Kuat dugaan bahwa peristiwa banjir dan kekeringan di Desa Unone Kecamatan Bukal punya relasi dengan kehadiran PT. HIP. Di wilayah pesisir juga muncul isu limbah dikalangan nelayan kelurahan Buol. Limbah Sawit PT.HIP diduga kuat dibuang dialiran sungai Buol.
Samsir