Olly Dondokambey Sentil Enam Pilar Transformasi Layanan Kesehatan di Puncak HKN 2023

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey saat membaca sambutan Menkes RI Budi G Sadikin pada Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang dibalut dengan Festival Sulut Sehat 2023 di Manado Town Square (Mantos), Kamis, 23 November. (Foto: Adi Sururama)

MANADO, SULAWESION.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) terus mendorong transformasi layanan kesehatan di seluruh kabupaten/kota sesuai amanat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).

Bacaan Lainnya

Hal ini dibuktikan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK) pada Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang dibalut dengan Festival Sulut Sehat 2023 di Manado Town Square (Mantos), Kamis (23/11).

Mengusung tema “Melesat Maju Menuju Sulut Semakin Hebat” Festival Sulut Sehat 2023 menghadirkan Pameran Kesehatan, Skrinning Kesehatan, Lomba Debat Kesehatan, Lomba Masamper Sehat, Fun and Healthy Run, Idol Lansia Sehat dan Lomba Mewarnai Kesehatan.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui sambutan Menkes RI Budi G Sadikin menyebutkan setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan egara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak.

“Itulah amanat Undang Undang Dasar 1945 bagi kita. Berdasar mandat itulah, enam pilar transformasi kesehatan penopang sistem kesehatan Indonesia harus kita bangun bersama dengan serius dan terus menerus,” sebut gubernur.

Pasca disahkannya Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, pemerintah kini sedang menyusun Rencana Induk Bidang Kesehatan atau RIBK, yang akan berfungsi sebagai haluan bersama dalam upaya pembangunan kesehatan di seluruh Indonesia.

“RIBK harus diacu oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam merencanakan, menganggarkan dan mengimplementasikan program wilayahnya,” tutur gubernur.

Menurutnya pemerintah pusat tidak mampu melakukannya sendiri, hanya dengan sinergi yang kuat dan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat, enam pilar transformasi kesehatan bisa ditegakkan untuk perubahan yang lebih baik.

Pilar pertama Transformasi Layanan Primer, kedua Transformasi Layanan Rujukan dari Akses Layanan Kesehatan yang Susah menjadi Mudah, ketiga Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, keempat Transformasi Pembiayaan Kesehatan dari Pembiayaan yang Efisien menjadi Transparan dan Efektif, kelima Transformasi SDM Kesehatan dan keenam Transformasi Teknologi Kesehatan.

Transformasi kesehatan adalah tonggak penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju. Tidak hanya di kota-kota besar, transformasi kesehatan harus menjangkau ke seluruh penjuru Indonesia, tidak terkecuali di daerah terpencil, tertinggal, di perbatasan maupun kepulauan.

Pada kesempatan itu beliau menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap insan kesehatan yang telah bahu membahu berjuang tanpa mengenal lelah dalam melaksanakan pembangunan kesehatan Indonesia.

“Tenaga medis, tenaga kesehatan, tenaga pendukung kesehatan, LSM, swasta, media, profesional, akademisi, seluruh pegawai dan pejabat pemerintahan di pusat dan daerah serta tak lupa para kader, terima kasih! Dan terus semangat, sebab perjuangan kita belum selesai,” ucapnya.

Beliau kemudian mengajak seluruh masyarakat untuk turut membangun kesehatan, dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.

“Mari kita bangun bersama tubuh dan jiwa yang sehat dan kuat demi Indonesia Emas 2045,” ajaknya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Sulut dr Debie KR Kalalo MSc PH menjelaskan saat ini Pemprov tengah gencar mendorong implementasi transformasi layanan kesehatan.

“Implementasi dinas kesehatan provinsi Sulut ke kabupaten/kota mungkin regulasinya untuk mewujudkan transformasi layanan kesehatan. Kita saat ini lebih mengutamakan preventif dan promotif, dengan demikian kita dapat mencegah penyakit-penyakit ke depan,” jelas Debie.

Debie menambahkan Festival Sulut Sehat 2023 adalah bagaimana mengedukasi masyarakat, supaya mengerti dengan benar pentingnya hidup sehat.

“Bagaimana mereka harus melakukan hidup sehat supaya nantinya terhindar dari berbagai macam penyakit. Saat ini dengan adanya survey kesehatan itu dari riset yang dilakukan itu yang paling tinggi adalah penyakit tidak menular, misalnya hipertensi, diabetes, kanker. Itu sebenarnya berawal dari pola hidup tidak sehat,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *