Jual Emas Palsu, Seorang Lansia Asal Surabaya Ditangkap Polisi di Bitung

Ilustrasi emas palsu.

BITUNG, SULAWESION.COM – Seorang lansia berinisial MM (61) terpaksa harus berurusan dengan polisi. Warga asal Surabaya itu kedapatan melakukan tindakan penipuan dengan jual emas palsu ke sejumlah warga Bitung.

Kasi Humas Polres Bitung Iptu Abd Natip Anggai menerangkan, modus pelaku melancarkan aksinya itu dengan berbekal cincin dan kalung emas palsu.

Bacaan Lainnya

“Modus pelaku berbekal cincin dan kalung emas palsu serta bukti surat jual beli palsu. Tersangka pergi ke sebuah toko untuk jual emas palsu di Kelurahan Bitung Timur, pada tanggal 27 April 2024,” kata Iptu Anggai, Selasa (28/05/2024).

Baca juga: Eskalasi Pengamanan di Kejaksaan Agung Diperketat

Aksi pertama pelaku, kata Iptu Anggai, sempat lolos. Namun, di aksi kedua saat pelaku menjual barang berharga palsu itu di salah satu toko emas Girian Weru Dua ketahuan.

“Saat itu ia menawarkan 1 buah gelang emas palsu ke pemilik toko dengan memperlihatkan nota pembelian dari sebuah took. Namun, saat pemilik toko melakukan pemeriksaan, barang berupa gelang tersebut adalah barang palsu,” ujar Iptu Anggai.

Lebih lanjut, katanya, pemilik toko langsung melaporkan ke pihak yang berwajib kejadian tersebut.

“Tersangka diamankan pada hari Sabtu (25/5/2024) sore, berdasarkan laporan korban,” tukasnya.

Dua cara berikut ini bisa dipakai untuk membedakan emas asli dan palsu.

Cek kadar emas

Perhiasan emas asli biasanya mencantumkan informasi kadar emas pada fisiknya yang ditulis dalam satuan karat. Adapun karat emas dimulai dari 8 karat hingga 24 karat.Semakin tinggi karatnya, maka kadar emas murni yang terkandung di dalamnya perhiasan semakin banyak.

Bila tidak ada ukiran angka tersebut, bukan berarti perhiasan tersebut menggunakan emas palsu. Pasalnya, ada juga perhiasan emas yang tidak memiliki keterangan fisik apa pun. Anda bisa mencoba cara mengecek keaslian emas selanjutnya.

Menggosok emas

Cara selanjutnya untuk mengetahui keaslian emas adalah menggosok dengan telapak tangan atau telunjuk. Jika setelah digosok permukaan perhiasan berubah warna atau pudar, kemungkinan besar emas tersebut palsu.

Sebaliknya, jika warnanya tetap konsisten setelah digosok, emas tersebut kemungkinan besar asli.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *