Berbulan-bulan, Petani Bohabak IV Terus Berjuang Mengatasi Serangan Belalang

Wijran Aku Saat Memperlihatkan Jagung Yang Diserang Hama Belalang. Ukurannya menjadi kecil. (Foto Fandri Mamonto)

BOLMUT,SULAWESION.COM– Sambil memegang jagung yang diserang Belalang, Wijran Aku (60) menceritakan bagaimana tanamannya diserang hama belalang, Sabtu 20 April 2024.

Bacaan Lainnya

Di lahan perkebunan miliknya yang berada di desa Bohabak IV, Wijran mengatakan belalang menyerang tanaman jagung miliknya sejak bulan Desember tahun 2023.

“Pertama yang diserang lahan saya. Itu terjadi pada Desember 2023. Saya kira ini serangan hama biasa. Kalau disemprot dengan obatnya bisa hilang. Tapi kenyataannya sampai hari ini masih ada,”ungkapnya.

Selain telah melakukan penyemprotan terhadap hama belalang. Ia juga mengatasi dengan pengetahuan kearifan lokal agar belalang ini hilang dari perkebunan jagung. Tapi sampai saat ini masih ada dan lebih banyak.

Menurutnya, ia menanam jagung sekitar enam kantong di lahan dua hektar. Biasanya panen hingga dua truk. Tapi kini tidak sampai akibat serangan hama belalang.

Belalang yang menyerang dedaunan membuat buah jagung mengecil. Bahkan batang dan buahnya mengering. Atau panen sebelum masanya.

Wijran juga menceritakan paling parah tanaman jagung milik anaknya. Dari 12 kantong yang ditanam hanya mendapat 68 karung saja. Padahal biasanya perkiraan dengan 12 kantong yang ditanam diperkiraakan bisa sampai 30 ton didapat saat panen.

Ia menceritakan kejadian seperti ini pernah terjadi pada tahun 1984. Tapi pada saat itu hanya hilang begitu saja. Kejadiannya hampir satu minggu. Tapi kali ini sudah berbulan-bulan hamanya tidak hilang.

“Padahal warga atau para petani sini sudah melakukan berbagai cara agar belalang ini bisa hilang,”jelasnya.

Salah satu petani saat ditemui di lahannya juga mengatakan panen kali ini tidak seperti sebelumnya.

“Saya menanam delapan kantong. Biasanya sampai 800 karung masih dengan tongkolnya. Tapi kali ini diperkirakan dapat 300 karung,”ujarnya.

Petani lainnya menambahkan, beragam cara telah dilakukannya agar belalang hilang. Ada yang mati. Tapi muncul lagi.

Sementara itu pantauan media ini keberadaan belalang hingga di jalan trans Sulawesi di desa Bohabak IV. Pasalnya dekat dengan tanaman jagung.

Belalang dari ukuran kecil yang berupa anaknya sampai ukuran besar terlihat. Bahkan salah satu petani menyampaikan sambil bercanda.

“Kalu sapi makan berapa karung rumput kotorannya terlihat. Ini belalang sudah makan daun jagung hingga puluhan hektar kotorannya tidak terlihat. Jangan-jangan kotorannya berubah jadi belalang yang kecil-kecil,”ujarnya.

Sementara itu kepala desa Bohabak IV Salmin Aku menyampaikan kejadian belalang menyerang tanaman jagung dan padi sudah terjadi beberapa bulan ini.

Sementara pihaknya mendata dan sudah ada dari dinas pertanian sekitar 60 hektar lebih lahan perkebunan warga terkena hama belalang.

Belalang menyerang tanaman padi dan jagung milik warga dengan memakan daunnya.

“Ia menyerang daun jagung dan padi. Dari yang belum lama ditanam hingga sudah ada buahnya,”ujar Sangadi.

Menurutnya, belalang menyerang tanaman jagung dan padi saat waktu pagi dan sore. Saat ini di desanya sudah begitu banyak belalang.

Anehnya, menurut Salmin tanaman lainnya seperti durian, mangga, rambutan, langsat tidak diserang hama.

Pantauan media ini diperkebunan sudah ada pegawai dinas pertanian Kabupaten Bolmut. Informasi yang ada Senin pekan depan dinas pertanian Provinsi Sulut akan turun ke lokasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *