Status Siaga Darurat, Akses Trans Majene – Mamuju Sulbar Masih Tertutup

Warga terpaksa harus rela menerjang jalan longsor yang menutupi jalan | foto: facebook

MAJENE, SULAWESION.COM – Bupati Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) Ahmad Syukri menetapkan status siaga darurat atas bencana melanda wilayahnya.

Keputusan tersebut berdasarkan SK Bupati Majene tentang Status Siaga Darurat Bencana Gelombang Pasang, Abrasi dan Longsor di Kabupaten Majene.

Bacaan Lainnya

Majene Siaga Darurat berlaku mulai 12 Oktober hingga 31 Desember 2022.

Dari data  Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) dari BPBD Majene sebanyak 1.000 jiwa terdampak hingga Jumat (28/10/2022).

Akibat banjir dan longsor, akses jalan trans Majene – Mamuju masih tertutup total. Balai Jalan Nasional menargetkan pembersihan material longsor 7 hari dengan menggunakan 3 excavator dan 2 loader.

BPBD Kabupaten Majene bersama tim gabungan dari TNI/Polri, Basarnas, Dinkes, pemkda  serta masyarakat mengatur lalu lintas di titik longsor jalan nasional trans.

Tak hanya itu, tim gabungan juga stand by kan perahu dan ambulance untuk layanan kedaruratan.

Sementara itu, menurut InaRISK, Kabupaten Majene potensi jadi langganan bencana berulang. Banjir dan longsor sedang hingga tinggi.

Sebagai antisipaso, BNPB meminta Pemkab Majene  menyiapkan program jangka menengah dan jangka panjang seperti peniadaan pemukiman di sepanjang aliran sungai dan dataran rendah. Hal ini sebagai upaya pencegahan bahaya bencana hidrometeorologi.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana dengan memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.

Sebagai langkah antisipasi, BNPB meminta Pemerintah Kabupaten Majene menyiapkan program jangka menengah dan jangka panjang seperti penghapusan permukiman di sepanjang dan dataran rendah.

Hal ini sebagai upaya untuk mencegah bahaya hidrometeorologi.

Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman bencana dengan memantau prakiraan cuaca melalui Badan Klimatologi dan Geofisika dan memeriksa potensi di daerah berkat InaRisk.

Guesman Laeta

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *