SULAWESION.COM – Acalypha indica L atau Cakar Kucing (Bahasa Minahasa) adalah obat tradisional masyarkat Sulawesi Utara untuk berbagai penyakit.
Cakar Kucing biasa digunakan sebagai obat tradisional untuk sembuhkan penyakit berbahaya, seperti mutah darah, tumur dan disentri.
Secara khusus tulis dalam buku “Tumbuhan Obat Tradisional di Sulut Jilid II” mengulas cara pengolahan, kandungan kimia dari cakar kucing.
Di Indonesia, nama cakar kucing berbeda-berda. Di Sumatera (Pohon kucing-kucingan, anting-anting ); Melayu (Ceka mas), Sunda (lelatang, kucing[1]kucingan, rumput kokosongan), Jawa (rumput bolong-bolong).
Adapun ulasan dari manfaat cakar kucing sebagaimana berikut ini:
Kegunaan dan cara meramu:
Akar dipercaya oleh masyarakat untuk mengobati sakit semacam kanker atau tumor. Cara penggunaanya, ambil sebanyak 7 batang akar kemudian rebus dalam 2 gelas air hingga menjadi 1 gelas dan minum.
Terkait dengan Budidaya:
Perbanyakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan menggunakan biji. Tumbuhan ini banyak ditemui pada daerah yang berbatu-batu dan dapat tumbuh subur pada daerah beriklim panas.
Kandungan Kimia:
Daun, batang dan akar mengandung saponin dan tanin. Batangnya juga mengandung flavonoida dan daunnya mengandung minyak asiri
Sifat dan Khasiat:
Tumbuhan ini memiliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Efek farmakologis yang dimiliki diantaranya anti radang, peluruh kencing, sebagai astringen dan menghentikan pendarahan.
Kegunaan lainnya :
1. Berak darah, mimisan dan batuk : cuci 30-60 g tumbuhan anting-anting kering lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Dinginkan kemudian minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
2. Diare dan muntah darah : rebus 30-60 g tumbuhan kering dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas lalu dinginkan. Minum air rebusan 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
3. Pendarahan dan Luka luar : Lumatkan herba anting-anting segar secukupnya lalu campurkan dengan gula pasir. Tempelkan ke luka.
4. Disentri : Cuci bersih 30-60 g tumbuhan anting[1]anting kering lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
Lakukan secara teratur 5-10 hari.
Merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun lereng gunung.
Rumput cakar kucing biasanya menyukai tempat tumbuh yang berbatu-batu. Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus.
Daun tunggal, bertangkai panjang, letak tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2.5-8 cm, lebar 1.5-3.5 cm berwarna hijau.
Bunga majemuk, berkelamin satu, keluar dari ketiak daun, kecil-kecil dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya kotak, bulat, hitam.
Biji bulat panjang, berwarna coklat. Akarnya tunggang, berwarna putih kotor. Akar tumbuhan ini sangat disukai kucing atau anjing yang dikonsumsi dengan cara dikunyah.
Demikian ulasan obat tradisional Sulawesi untuk mengobati kanker dan sejumlah penyakit yang berbahaya.
Tim Redaksi